Sering konsumsi minuman energi bisa menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih atau buang air kecil.
Artinya, tubuh menjadi lebih banyak melakukan pembuangan, termasuk pembuangan garam (natrium) melalui urine.
Kalau sudah begitu, risiko terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh bisa menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: Usai Lagunya Viral Bayar, Bayar, Bayar Polisi, Kapolri Ajak Band Sukatani Jadi Duta Polri
Jika dikonsumsi secara berlebihan, jenis minuman ini bisa meningkatkan tekanan darah serta detak jantung.
Hal itu kemudian akan memengaruhi kinerja organ kardiovaskular dan berujung pada tidak teraturnya detak jantung. Nah, hal ini disebut bisa menjadi berbahaya dan pada akhirnya memengaruhi kesehatan organ tubuh lain, termasuk ginjal.
Minuman energi juga disebut bisa memengaruhi kondisi organ liver atau hati.
Maka dari itu, pastikan untuk membatasi asupan minuman ini.
Konsumsi minuman energi juga disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya insomnia alias gangguan tidur di malam hari.
Minuman ini juga bisa menyebabkan seseorang menjadi terlalu sering atau berlebihan mengonsumsinya.
Selain kafein, minuman energi juga memiliki kandungan gula.
Baca Juga: Resmi Hadir! Samsung Galaxy A06 5G Bawa Fitur Baru, Tapi Bisa Kalahkan Infinix Note 50?
Bahkan, beberapa jenis minuman energi memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.
Hal ini bisa menjadi tidak baik jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah yang berlebihan.
Gula dalam minuman energi bisa meningkatkan risiko gangguan pada kesehatan.
Seperti diketahui, asupan gula yang berlebih adalah hal yang sebaiknya dihindari.
Artikel Terkait
Gen Z Mulai Sekarang Biasakan Minum Jangan Sambil Berdiri, Ternyata Ini Efeknya Buat Kesehatan
Dahsyat, Ini Lima Manfaat Minum Air Putih Saat Bangun Tidur yang Wajib Kamu Tahu!
Minum Air Es saat Hamil Atau Menyusui Apakah Boleh? Ini Faktanya
Dorong Eco Travel, 8 Stasiun Jakarta Punya Fasilitas Air Siap Minum Untuk Penumpang