HUKAMANEWS - Di tengah masyarakat yang semakin menghargai kesejahteraan hewan, profesi animal communicator atau penerjemah komunikasi hewan kini kian populer di Indonesia. Profesi ini menjadi jembatan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan hewan peliharaan, memberi suara bagi mereka yang selama ini hanya dikenal lewat gerak tubuh dan ekspresi wajah.
Di Indonesia, profesi animal communicator tidak hanya menarik karena unik, tapi juga penuh tantangan dan membutuhkan kepekaan khusus.
Nah, apa itu animal communicator?
Seorang animal communicator adalah individu yang mengklaim dapat berkomunikasi dengan hewan secara intuitif, memahami pesan yang disampaikan hewan melalui "bahasa batin" atau komunikasi telepati. Meskipun belum diakui sebagai sains, kemampuan ini sering didasarkan pada latihan fokus mendalam, empati, dan sensitivitas tinggi terhadap energi.
Animal communicator mengklaim mampu mendengar atau merasakan perasaan, pikiran, dan kebutuhan hewan sehingga dapat menerjemahkan pesan hewan kepada pemiliknya.
Di Indonesia, profesi ini mulai dikenal dalam dekade terakhir, terutama berkat meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami kesejahteraan emosional hewan.
Tidak jarang, animal communicator dipanggil ketika pemilik hewan ingin mengetahui masalah atau kebutuhan yang mungkin dirasakan peliharaan mereka, baik anjing, kucing, burung, hingga hewan eksotis seperti ular dan iguana.
Baca Juga: Obituari: Mengenang Nur Hidayati, Pejuang Lingkungan di Garda Terdepan
Perjalanan Menjadi Animal Communicator
Menjadi animal communicator bukanlah perjalanan yang mudah. Profesi ini sering dipandang sebelah mata karena dianggap terlalu “mistis” atau sulit dipahami oleh logika.
Di Indonesia, banyak animal communicator yang memulai perjalanan mereka dari kecintaan pada hewan dan kemampuan empati yang dalam. Beberapa dari mereka belajar melalui pelatihan meditasi, komunikasi energi, atau bahkan berguru pada para ahli dari luar negeri yang lebih dulu memahami konsep ini.
Salah satu animal communicator Indonesia, sebut saja Nur, mulai mengembangkan kemampuannya setelah merasa bisa "mendengar" kebutuhan anjingnya yang sakit. Dengan meditasi dan intuisi, ia merasa bisa memahami apa yang dibutuhkan anjingnya untuk merasa lebih nyaman.
Artikel Terkait
Mengenal Kucing Busok, Kucing Asli Indonesia Asal Madura
5 Rahasia Merawat Anak Kucing Agar Panjang Umur dan Sehat Terus, Nomor 3 Sering Banget Diabaikan!
Mitos Kucing Hitam Berbagai Negara di Dunia, Dari Pelindung Petani Hingga Simbol Penyihir
Kenapa Kucing Hitam Selalu Ditakuti? Simak Misteri, Mitos, atau Daya Tarik yang Tak Terbantahkannya