Mereka perlu mengeksplorasi ide-ide secara bebas sambil tetap bersedia mendengarkan masukan dan belajar dari rekan kerja.
Baca Juga: Eddy Hiariej MELAWAN! Ajukan Praperadilan Gugat Penetapan Tersangka oleh KPK
Pertukaran ide akan mengenrich perspektif dan membentuk budaya perusahaan yang kreatif.
Penting untuk menghindari dominasi dalam kepemimpinan.
Saling berbagi dan memberi kontribusi akan memperkuat tim serta menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif.
3. Fleksibilitas dalam Manajemen dengan Tujuan yang Jelas
Di era teknologi yang berkembang pesat, seorang pemimpin Gen Z perlu memiliki manajemen yang fleksibel tetapi tetap menjaga tujuan perusahaan agar tetap jelas.
Baca Juga: Diduga Terima Suap Rp 8 Miliar, KPK Resmi Umumkan Mantan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka
Misalnya, dalam industri seperti fashion dan kuliner yang selalu berubah, pemimpin harus mampu menyesuaikan tim dengan tren dan perubahan.
Fleksibilitas dalam manajemen tidak boleh mengaburkan tujuan.
Pemimpin Gen Z perlu memberikan arahan yang jelas dan contoh konkret untuk membimbing tim melalui perubahan dengan sukses.
4. Suportif dan Apresiatif dalam Kepemimpinan
Seorang pemimpin Gen Z tidak hanya fokus pada hasil atau kinerja tim.
Mereka perlu menunjukkan perhatian dan dukungan terhadap kondisi tim tanpa melibatkan diri terlalu jauh dalam urusan pribadi.
Artikel Terkait
Gen Z ,Siapkan Kopermu Untuk Libur Natal dan Tahun Baru Pakai Kereta Api
Hai Gen Z Mumpung Masih Muda Semangat Yuk Kumpulkan Harta Agar Jadi Kaya, Tapi Syaratnya Baca Hadist Ini Ya
Sebelum Berdagang Gen Z Pahami Dulu Ilmu Agama Agar Terhindar dari Haramnya Riba
Rahasia Gen Z Produktif, Ya Berhenti Merokok
Gen Z Tak Usah Galau dan Resah Akan Hidup yang Berat, Dekatkanlah Kepada Allah dengan Perbanyak Shalat Tahajud
Gen Z Wajib Simak, Begini Cara Atasi Kecemasan dan Overthinking yang Sering Mengganggu Hidupmu