Namun tidak semua gen Z memiliki kondisi mental yang tidak stabil.
"Tapi sebetulnya enggak semuanya mengalami kondisi tidak stabil. Jangan dipukul rata bahwa semua gen Z yang mendengarkan lagu sedih dan dia langsung sedih, ya enggak juga."
"Kalau kita sebagai orang dewasa, mau dia usia 30, 40, 50, 60 tahun, kalau lagi sedih dengerin lagu sedih pasti akan terpicu dengan kesedihan itu," sambung Dian.
Dian juga menambahkan kecenderungan mendengarkan lagu sedih tidak bisa langsung disimpulkan sebagai depresi.
Depresi harus dipengaruhi sejumlah faktor yang lebih kompleks.
"Karena depresi dipengaruhi beberapa faktor, kondisi emosi dia atau dia mengalami misalnya putus hubungan dengan yang dia sayangi. Dan dia harus pindah rumah, putus pekerjaan, dia pasti mengalami depresi."
"Kalau dia merasa banyak masalah tidak diselesaikan dan dia merasa tidak ada orang yang dapat membantu dia, ya dia depresi. Misalnya seperti itu," kata Dian.
Dia juga memberikan pesan untuk Gen Z yang sedang mengalami kondisi mental yang tidak baik atau yang gampang merasakan sedih.
"Sebenarnya teman-teman Gen Z, kalau kalian lagi sedih jangan pernah dengerin lagu sedih, mendingan anda diam, duduk dan merenung, kira-kira apa sih yang menyebabkan saya sedih?" ucap Dian.
"Cari teman yang bisa diajak ngobrol dan diskusi untuk meningkatkan mood positif, bukan orang-orang yang meningkatkan mood negatif kalian. Jadi harus bisa melakukan smart decision, sekarang sudah banyak sekali tele- counselling (konsuling melalui telepon) yang gratis maupun berbayar," tambahnya.***
Artikel Terkait
Gen Z Bisa Kok Jadi Investor Muda Indonesia, Cek 9 Cara Mudahnya dan Dijamin Cuan!
Gen Z Merasa Boros Banget Akhir-Akhir Ini? Ternyata Begini Lho Cara Hindari Sifat Konsumtif
Gen Z Selamatkan Planet Bumi Dengan Cerita Fiksi
Gen Z Jangan Ragu Lagi Ya Ambil Ilmu Kedokteran, Imam Syafi'i Sebut Ilmu Kedokteran Sangatlah Penting dalam Islam
Gen Z Perlu Tahu Jenis Golongan Darah Ini yang Paling Disukai Nyamuk untuk Dihisap Darahnya