Pada Mei 1946, pihak berwenang menamakannya Kerajaan Hashemite Transyordania setelah ratifikasi Perjanjian London. Lalu pada tahun 1949, namanya diubah lagi menjadi Kerajaan Hashemite di Yordania.
Baca Juga: Ridwan Kamil dan Keluarga Ikhlaskan Kepergian Eril, Tetap Lakukan Pencarian
Yordania disebut sebagai Kerajaan Hashemite karena diperintah oleh dinasti Hashemite. Hashemite saat ini digunakan di Yordania untuk merujuk pada keluarga kerajaan sementara Yordania.
6. Holland ke Netherlands (Belanda)
Mulai Januari 2020 lalu, Holland resmi bersatu dengan Netherlands. Meski berbeda kata, namun dalam bahasa Indonesia artinya sama-sama Belanda.
Negara ini memiliki dua wilayah Holland Selatan dan Holland Utara. Selain mengganti nama negara, Belanda juga mengubah nama tim sepak bola mereka.
7. Abyssinia ke Ethiopia
Kekaisaran Ethiopia, juga dikenal sebagai Abyssinia, meliputi negara bagian utara Ethiopia saat ini. Pendirian dinasti Solomon oleh Abyssinia pada tahun 1270 menyebabkan penamaan seluruh negara Abyssinia.
Baca Juga: Empat Cara Terhindar Penipuan Lelang Online di Aplikasi Telegram
Abyssinians memerintah tanpa gangguan sampai abad ke-20, memerintah sebagian besar Ethiopia. Abyssinia diubah menjadi Ethiopia selama Perang Dunia II oleh Hailesilasie, Raja X Ethiopia.
8. Ceylon ke Sri Lanka
Sri Lanka telah dikenal dengan beberapa nama dari waktu ke waktu. Di bawah pemerintahan Inggris, Sri Lanka dikenal sebagai Ceylon dari tahun 1815 hingga 1948.
Ceylon adalah transliterasi dari Ceilao, nama negara di bawah Portugis yang merupakan penguasa kolonial pertama. Nama Sri Lanka diperkenalkan selama dorongan kemerdekaan di awal abad ke-20.
Secara resmi negara ini mengadopsi nama Republik Sri Lanka pada tahun 1972 dan berubah nama menjadi Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka pada tahun 1978.
Baca Juga: Arab Saudi Larang Warganya ke Indonesia, Ada Apa?