global

Fakta Bertebaran Terjadinya Bencana Kelaparan yang Makin Memprihatinkan di Gaza, Israel Tetap Bantah Gaza Krisis Kelaparan

Minggu, 24 Agustus 2025 | 20:58 WIB
Bencana kelaparan di Gaza Palestina makin menjadi sorotan global (Ist)

Krisis pangan di Gaza semakin memburuk sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada bulan Maret dan Israel memberlakukan blokade terhadap bantuan ke Gaza.

Meningkatnya jumlah kematian akibat malnutrisi juga telah dilaporkan, dan muncul gambar-gambar memilukan yang memperlihatkan anak-anak yang menderita dan antrean panjang makanan.

Israel mengatakan blokade 11 minggu, dari pertengahan Maret hingga akhir Mei tahun ini, diberlakukan untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang tersisa yang ditawan selama serangan teror mendadak Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Pada pertengahan Mei, sejumlah dokter dan pekerja bantuan internasional mengatakan kepada ABC News bahwa air, makanan, obat-obatan, dan persediaan medis menipis, dan dalam beberapa kasus bahkan habis sama sekali.

Baca Juga: RUU Haji Siap Diketok Hari Selasa 26 Agustus, Kuota Ditentukan Menteri, Benarkah Jadi Solusi atau Tambah Pusing?

Hal ini mendorong pembentukan Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Israel dan AS, yang mendirikan lokasi distribusi bantuan khusus alih-alih menyalurkan bantuan ke seluruh wilayah.

Warga Palestina dan organisasi bantuan melaporkan insiden penembakan saat mencoba mengambil bantuan, serta kekacauan umum di lokasi-lokasi tersebut, yang terus menjadi masalah berkelanjutan.

Di tengah tekanan internasional yang terus berlanjut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai mengoordinasikan pengiriman bantuan melalui udara di Gaza dengan negara-negara termasuk Yordania.
Organisasi kemanusiaan, seperti Médecins Sans Frontières, atau Dokter Lintas Batas, mengatakan bahwa bantuan udara "tidak efektif dan berbahaya."

Laporan tersebut juga menemukan bahwa, hingga Juni 2026, setidaknya 132.000 anak di bawah usia 5 tahun berisiko meninggal akibat malnutrisi akut, sekitar dua kali lipat dari perkiraan IPC yang dilaporkan pada Mei 2025.

IPC menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya bencana kelaparan secara resmi dikonfirmasi di Timur Tengah.

Baca Juga: Bukan Sekadar Berduka, Ini Alasan Keluarga Arya Daru Gerak Cepat Pilih Pengacara Kawal Kasus Kematian Anak Mereka

Untuk menentukan apakah bencana kelaparan sedang terjadi, menurut IPC, tiga ambang batas harus dipenuhi: 20% rumah tangga harus menghadapi kekurangan pangan ekstrem, 30% anak-anak harus mengalami malnutrisi akut, dan dua orang dewasa atau empat anak harus meninggal setiap hari per 10.000 orang.

Dalam jumpa pers di Jenewa pada hari Jumat, kepala bantuan PBB Tom Fletcher mengatakan bahwa penetapan status kelaparan ini seharusnya menjadi "momen rasa malu kolektif."

"Semua orang mengakui ini, kelaparan Gaza adalah kelaparan dunia. Ini adalah kelaparan yang bertanya, 'Tapi apa yang telah kau lakukan?' Kelaparan yang akan dan harus menghantui kita semua," kata Fletcher kepada para wartawan.

"Kita semua harus melihat ke belakang sebagai komunitas internasional dan berpikir di mana kita bisa mendapatkan ini di tempat yang berbeda. Dan kita telah menyaksikannya terjadi secara langsung."

Halaman:

Tags

Terkini