global

Lagi Bagi Makanan, Tiba-Tiba Dibombardir! Serangan Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil Termasuk Anak-Anak

Minggu, 6 Juli 2025 | 06:30 WIB
Tragedi di Gaza, Israel bombardir wilayah distribusi bantuan, puluhan warga sipil meninggal dunia. (HukamaNews.com / Foto: Xinhua)

HUKAMANEWS - Serangan terbaru Israel di Jalur Gaza kembali mengundang kecaman internasional setelah puluhan warga sipil dilaporkan tewas.

Wilayah yang diserang berada di sekitar pusat distribusi bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang seharusnya menjadi zona aman bagi warga sipil.

Tragedi ini menambah panjang daftar korban jiwa dari agresi militer yang terus berlanjut tanpa kejelasan akhir.

Warga Gaza yang sedang antre bantuan makanan menjadi korban tanpa peringatan, meskipun lokasi tersebut diketahui sebagai area kemanusiaan.

Baca Juga: Detik-detik Penumpang Boeing 737 Japan Airlines Panik, Pesawat Turun Cepat di Ketinggian 26.000 Kaki, Sebagian Penumpang Siapkan Surat Wasiat

Serangan ini terjadi pada Sabtu pagi, 5 Juli 2025 waktu setempat, dan langsung memicu keprihatinan mendalam dari lembaga-lembaga kemanusiaan dunia.

Pusat distribusi bantuan yang seharusnya menjadi harapan terakhir bagi banyak keluarga kini berubah menjadi lokasi tragedi berdarah.

Mengutip laporan dari Al Jazeera, sedikitnya 56 warga Palestina kehilangan nyawa akibat serangan udara tersebut.

Sebanyak sembilan korban di antaranya tewas di utara Rafah, tidak jauh dari pusat distribusi bantuan GHF.

Tragisnya, tiga dari korban tersebut adalah anak-anak yang diduga sedang berada di lokasi bersama orang tuanya untuk mendapatkan bantuan pangan.

Baca Juga: Pemerintah dan Organisasi Relawan Kutuk Serangan Israel yang Sebabkan Kematian Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al Sultan

Sejak Israel menargetkan fasilitas kemanusiaan seperti pusat bantuan tersebut, total korban jiwa warga Palestina yang tercatat telah mencapai 743 orang.

Jumlah ini menambah kekhawatiran bahwa wilayah Gaza semakin tak aman, bahkan bagi warga yang hanya ingin bertahan hidup.

Di tengah kekacauan, Reuters melaporkan bahwa dua relawan asal Amerika Serikat juga ikut menjadi korban.

Keduanya mengalami luka akibat serangan granat yang dilemparkan oleh pelaku tak dikenal ke arah para relawan, hanya beberapa saat setelah distribusi makanan selesai dilakukan.

Halaman:

Tags

Terkini