"Saya siap untuk segera melakukan perjalanan, dan untuk terlibat dengan semua pihak terkait guna membantu memastikan, perlindungan fasilitas nuklir dan penggunaan teknologi nuklir secara damai yang berkelanjutan sesuai dengan mandat IAEA," kata Grossi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait serangan AS terhadap Iran.
Sebelumnya, NBC News, Kamis (19/6) menyatakan, berdasarkan data Federasi Ilmuwan Amerika dan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, sebuah organisasi internasional independen yang didedikasikan untuk meneliti pengendalian dan pelucutan senjata, diperkirakan bahwa Israel memiliki 90 hulu ledak nuklir.
Namun, karena sikap resmi Israel yang dinilai ambigu mengenai program nuklirnya, organisasi-organisasi tersebut menemui kesulitan untuk menentukan sejauh mana kemampuan nuklir Israel.
"Mereka (Israel) sengaja merahasiakan kemampuan nuklirnya dan itu bagian dari kebijakan yang mereka ikuti," kata John Erath, direktur kebijakan senior di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, dalam wawancara telepon, Rabu (18/6), dikutip dari NBC News.
Erath mengatakan bahwa kebijakan itu kemungkinan sebagian dilakukan Negeri Zionis tersebut, untuk memastikan bahwa "lawan potensial Israel tidak akan tahu apa yang dapat mereka lakukan jika terjadi krisis." ***