HUKAMANEWS - Meski menghadapi serangan dari Israel dan Amerika, Iran akan terus melanjutkan pengayaan uranium sesuai ketentuan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik, Majid Takht Ravanchi, pada Senin (17/6), seperti dikutip kantor berita semi resmi Tasnim.
"Tak seorang pun bisa mengatur kami apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan, selama kami bertindak sesuai kewajiban kami dalam traktat tersebut," kata Ravanchi dalam wawancara dengan stasiun TV nasional Jerman, Das Erste.
Sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengeklaim, bahwa pasukannya telah membombardir fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan itu dilakukan menggunakan enam bom penghancur bunker yang dijatuhkan dari pesawat siluman B-2 di Fordow, serta puluhan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam ke arah Natanz dan Isfahan.
Serangan ke fasilitas nuklir Iran itu merupakan eskalasi terbaru, dalam operasi militer besar-besaran Israel dengan dukungan AS sejak 13 Juni.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel.
Sejak itu, sedikitnya 430 orang telah tewas dan lebih dari 3.500 orang cedera di Iran akibat serangan-serangan Israel.
Di lain pihak, Israel melaporkan 25 orang tewas dan ratusan lainnya cedera.
Sementara itu Iran juga menyerukan agar fasilitas nuklir Israel ditempatkan di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), kata perwakilan tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, Minggu (22/6).
"Dewan Keamanan PBB harus segera bertindak berdasarkan Bab 7 Piagam PBB dan memperbaiki ketidakadilan dan pelanggaran berat tersebut dengan: … Menempatkan fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan Badan (Badan Tenaga Atom Internasional/IAEA)," kata Iravani dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Pada hari yang sama, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan, siap melakukan perjalanan ke Iran guna memastikan penerapan teknologi nuklir Iran untuk tujuan damai, serta menekankan potensi perluasan kehadiran IAEA di Iran jika diizinkan.
Artikel Terkait
Netizen X "Ribut" Kapan Kemunculan Imam Mahdi, Sosok yang Disebut Jadi Juru Selamat Umat di Akhir Zaman, Pasca Konflik Panas Israel Iran
Sistem Pertahanannya Hancur Lebur Dirudal Iran, Netanyahu Bakal Lanjut Perang, Iran pun Ancam Rudal Negara Pemasok Senjata Israel
Trump Gempur Nuklir Iran, PBB Hingga Negara Arab Ramai-Ramai Kecam Aksi Nekat AS
Serangan AS ke Iran Picu Harga Minyak Meroket, Selat Hormuz Diambang Ditutup, Indonesia Terancam Guncang
Dunia di Ambang Krisis Energi! Iran Mau Tutup Selat Hormuz Usai Diserang, Ini Dampak Ngerinya ke Ekonomi Global