HUKAMANEWS - Serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran langsung mengguncang tatanan geopolitik global.
Presiden AS Donald Trump menyatakan serangan itu sebagai langkah strategis yang monumental, menyasar kompleks bawah tanah Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Aksi ini memantik reaksi keras dari berbagai pemimpin dunia, dengan nada yang sangat beragam dari dukungan penuh hingga kecaman tajam.
Trump dalam unggahannya di Truth Social menyebut ini sebagai "momen bersejarah bagi Amerika, Israel, dan dunia".
Baca Juga: Gempuran AS ke Iran Bikin Dunia Tegang! Rusia China Korut Dikabarkan Siapkan Langkah Mengejutkan
Menurutnya, Iran harus segera mengakhiri konflik yang tengah berkecamuk.
Namun, bagi banyak negara lain, langkah ini justru dianggap membahayakan stabilitas global.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi salah satu yang pertama mendukung langkah Trump.
Ia menyebut keputusan Presiden AS itu sebagai keberanian yang akan mengubah sejarah.
"Perdamaian melalui kekuatan," katanya, menegaskan keyakinannya bahwa kekuatan militer mampu membawa solusi permanen.
Sebaliknya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa eskalasi semacam ini hanya akan memperbesar potensi konflik berkepanjangan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Ancaman! Khamenei Sudah Siapkan 3 Suksesor, Rusia Warning Keras Jika Ia Dibunuh Israel
Melalui akun Instagram resminya, ia menegaskan bahwa tidak ada solusi militer untuk krisis di Timur Tengah.
Jalan keluar satu-satunya hanyalah diplomasi dan upaya perdamaian jangka panjang.
Iran sendiri menanggapi dengan kemarahan yang tak tersembunyi.