Hal ini sedikit meredakan ketegangan, meski tidak sepenuhnya menghapus potensi pembalasan.
Trump lewat media sosialnya menulis pernyataan singkat namun tegas: “Fordow sudah lenyap.”
Pernyataan itu sontak memantik perhatian global dan memperkeruh suasana, terlebih di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang terbuka antara dua kekuatan besar.
Dari sisi kemanusiaan, pemerintah Indonesia sudah bergerak cepat.
Sebanyak 97 WNI berhasil dievakuasi dari Iran dan kini dikabarkan dalam kondisi aman di Azerbaijan.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa krisis bisa bereskalasi dalam waktu singkat dan berdampak langsung ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Sugiono menanggapi situasi ini dengan cukup kritis, menyebut bahwa serangan AS justru bisa memperburuk situasi Timur Tengah, apalagi di tengah posisi G7 yang diketahui membela Israel.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Rusia, China, maupun Korea Utara soal langkah konkret mereka.
Namun dunia internasional terus memantau pergerakan diplomatik dan militer dari ketiga negara tersebut.
Baca Juga: Ini Aturan Liputan Perang di Israel,.Ada Tahapan Sensor Sebelum Tayang
Dengan peta konflik yang makin rumit, pertanyaan besarnya kini adalah: apakah ini awal dari babak baru dalam ketegangan global, atau justru momen untuk menata ulang ulang hubungan internasional lewat jalur damai?
Yang jelas, serangan AS ke Iran bukanlah akhir dari cerita, melainkan pembuka dari dinamika yang jauh lebih kompleks.***