HUKAMANEWS - Polisi Israel memburu siapa pun yang merekam lokasi yang terkena rudal Iran.
Hal ini sesuai perintah Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir pada hari Senin lalu.
"Siaran yang menunjukkan lokasi pasti pendaratan rudal di Negara Israel membahayakan keamanan negara, dan saya perkirakan siapa pun yang melakukan ini akan diperlakukan sebagai orang yang membahayakan keamanan negara," katanya dalam pernyataan yang dimuat oleh kantor berita The Times of Israel.
Menurut sumber yang sama, Ben-Gvir memerintahkan badan keamanan dalam negeri Shin Bet, dan polisi untuk menindak tegas media asing dan warga sipil, yang diduga menyatakan kegembiraan atas serangan rudal Iran.
Menteri ekstremis itu mengatakan tidak akan ada "toleransi nol" bagi siapa pun yang merayakan, atau menyatakan kegembiraan atas serangan Iran.
"Polisi telah menangkap cukup banyak orang," katanya, tanpa memberikan angka pasti.
Ben-Gvir menambahkan bahwa sipir penjara telah menindak tegas narapidana yang menyatakan kegembiraan atas serangan Iran.
Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sedikitnya 24 orang tewas, dan ratusan lainnya cedera dalam serangan rudal Iran sejak Jumat.
Iran, pada bagiannya mengatakan bahwa sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya cedera dalam serangan Israel.***