Sharaa sebelumnya memimpin sayap al-Qaeda di Suriah dan bertempur melawan pasukan Amerika di Irak, tempat ia menghabiskan lima tahun di penjara AS.
Pertemuan tersebut tampaknya menjadi cetak biru untuk kerja sama AS-Suriah lebih lanjut, dan akan ditindaklanjuti dengan diskusi antara Rubio dan mitranya dari Suriah, menurut pernyataan kementerian luar negeri Suriah.
Pertemuan itu adalah puncak diplomasi selama berbulan-bulan oleh pihak Suriah, serta sekutu mereka, Turki dan Saudi, yang meyakini bahwa bertemu langsung dengan Trump akan membantu mengakhiri isolasi internasional terhadap Suriah.
Damaskus telah menyiapkan promosi kepada Trump yang mencakup akses ke minyak Suriah, jaminan keamanan Israel, dan proposal untuk membangun menara Trump di Damaskus.
Pertemuan dengan Trump dipandang sebagai langkah kunci menuju pengakuan legitimasi otoritas baru di Damaskus, setelah Bashar al-Assad digulingkan sebagai presiden Suriah pada bulan Desember.
Pertemuan ini akan semakin membantu mengonsolidasikan kendali rezim baru di Damaskus, yang telah berjuang untuk memperluas otoritasnya atas berbagai milisi yang masih memerintah sebagian wilayah Suriah yang dilanda perang.
Meskipun sanksi awalnya dijatuhkan pada Assad setelah tindakan keras berdarahnya terhadap pengunjuk rasa damai pada tahun 2011, AS dan negara lain tetap mempertahankan embargo ekonomi mereka terhadap Suriah, saat mereka mengevaluasi pemerintahan baru yang dipimpin kaum Islamis di Damaskus.
Kekhawatiran utama AS di Suriah adalah perlindungan terhadap kelompok minoritas agama.
Pemerintahan Trump mengeluarkan pernyataan tegas yang mendesak Damaskus untuk melindungi kelompok minoritas, setelah serangan oleh pasukan pro-Assad memicu pembunuhan balas dendam terhadap hampir 900 warga sipil yang sebagian besar adalah warga Alawi di Suriah barat laut pada bulan Maret.
Departemen Luar Negeri AS telah menyerahkan daftar 12 poin persyaratan kepada Suriah untuk mengakhiri sanksi, yang mencakup perlindungan terhadap kaum minoritas dan AS mempertahankan hak untuk melakukan serangan terhadap apa yang dianggapnya sebagai "teroris" di tanah Suriah.
Mereka sedang dalam proses negosiasi ketika Trump tiba-tiba mengumumkan pencabutan sanksi AS pada Selasa malam.
"Ada pemerintahan baru yang diharapkan akan berhasil menstabilkan negara dan menjaga perdamaian," kata Trump di Arab Saudi pada Selasa malam. "Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberi mereka kesempatan meraih kejayaan."
Pencabutan sanksi tersebut dilakukan meskipun Israel mencurigai pemerintah Islam di Damaskus.