global

Paus Leo XIV yang Baru Terpilih Sengaja Menghindar dan Tak Mau Jabat Tangan Seseorang yang Membawa Bendera Lambang LGBT+

Selasa, 13 Mei 2025 | 20:26 WIB
Paus Leo tampak menghindari dari kelompok yang membawa bendera LGBT+ (Ist)

HUKAMANEWS - Orang-orang berspekulasi bahwa Paus sengaja mengabaikan bendera pelangi LGBTQ+, saat ia menyapa banyak orang di Vatikan.

Paus Leo XIV yang baru terpilih mengadakan audiensi dengan 6.000 jurnalis dan anggota media di Aula Audiensi Paulus VI di Roma.

Saat itu Paus berbicara tentang "karunia kebebasan berbicara dan pers yang sangat berharga", pada Senin (12/5).

Saat memasuki aula, ia menerima tepuk tangan meriah dan diapit oleh hadirin di kedua sisi.

Paus menyambut dengan ramah saat ia berjalan ke panggung di bagian depan ruangan.

Namun saat Paus melintasi kerumunan dan menjabat tangan orang-orang di kedua sisi pagar, beberapa orang berspekulasi bahwa Paus tampaknya melihat dan sengaja menghindari seseorang yang memegang bendera Pride berwarna pelangi.

Baca Juga: Tepis Isu Keberadaan Dosen Pembimbingnya Dihilangkan, Jokowi Tiba-tiba Sambangi Kediaman Kasmudjo, Namun Netizen Jeli Ada yang Ganjil

Paus tampak menghindar dan berjalan ke arah orang-orang di sisi lain.

Video tersebut memicu perdebatan di antara pengguna media sosial tentang pandangan Paus.

Beberapa berpendapat bahwa bendera tersebut sebenarnya adalah bendera PACE, bendera pelangi yang menyerupai bendera Pride, tetapi memiliki kata dalam bahasa Italia yang berarti perdamaian dan dianggap sebagai simbol perdamaian di Italia.

Bendera tersebut pertama kali digunakan pada tahun 1961 dalam pawai perdamaian.

Dalam pidatonya, Paus Leo XIV menyerukan pembebasan jurnalis yang dipenjara di seluruh dunia, dan memberikan solidaritas Gereja kepada media untuk "mencari kebenaran".

Sebagai penutup pidatonya, ia mengutip pendahulunya, Paus Fransiskus.

Ia berkata: "Mari kita melucuti komunikasi dari semua prasangka dan kebencian, fanatisme dan bahkan kebencian. Mari kita bebaskan dari agresi."

Halaman:

Tags

Terkini