global

Korea Selatan Terancam Krisis Utang, APBN Defisit Rp1.186 Triliun, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi?

Senin, 12 Mei 2025 | 14:23 WIB
Rasio utang Korea Selatan diprediksi tembus 59 persen pada 2030 akibat defisit APBN dan janji pengeluaran populis. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Korea Selatan, negara yang selama ini dikenal stabil dan kuat secara ekonomi, kini menghadapi ancaman krisis utang yang semakin nyata.

Tekanan fiskal yang terus membesar membuat kondisi keuangan negeri ginseng ini makin mengkhawatirkan.

Laporan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan bahwa rasio utang Korea Selatan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tembus 54,5% pada tahun 2025.

Angka ini bahkan melampaui rata-rata 54,3% dari kelompok 11 negara maju lainnya yang tidak memiliki mata uang cadangan global.

Baca Juga: Emmanuel Macron dan Keir Starmer Tertangkap Kamera Saat Pesta Kokain, Benarkah? Berikut Faktanya

Yang menarik, negara-negara dalam kelompok tersebut termasuk Denmark, Israel, Norwegia, Selandia Baru, dan Singapura.

Mereka memang tidak berada di lingkar mata uang global seperti dolar AS, euro, atau yen Jepang, tetapi umumnya memiliki pengelolaan fiskal yang disiplin.

Sayangnya, tren itu tampaknya mulai ditinggalkan oleh Korea Selatan.

Jika menilik ke belakang, pada 2016 rasio utang Korea Selatan hanya 39,1%, jauh di bawah rata-rata negara maju non-cadangan devisa yang saat itu sebesar 47,4%.

Namun, segalanya berubah drastis setelah pandemi Covid-19 menerpa dunia.

Baca Juga: Bikin Malu, Jet Tempur Rafale Rontok Dihajar Pakistan, Teknologi Canggih Ternyata Gak Ada Artinya?

Dalam kurun waktu kurang dari satu dekade, lonjakan utang tak terbendung.

IMF memperkirakan bahwa rasio utang negeri itu akan terus menanjak hingga 59,2% pada 2030.

Kenaikan ini menjadi yang tertinggi kedua setelah Republik Ceko, mencerminkan tekanan fiskal yang luar biasa.

Lebih dari sekadar angka, laporan IMF juga menyoroti bahwa hitungan rasio utang tersebut mencakup beban dari lembaga-lembaga publik nirlaba.

Halaman:

Tags

Terkini