global

Kenapa Perempuan Tak Pernah Jadi Paus? Jawaban Mengejutkan dari Aturan Rahasia di Balik Dinding Vatikan

Jumat, 9 Mei 2025 | 15:06 WIB
Proses pemilihan Paus di Vatikan penuh aturan ketat. Tapi mengapa perempuan tak bisa ikut? Simak penjelasan lengkapnya. (HukamaNews.com / Vatican News)

Meski kesetaraan gender menjadi narasi utama di banyak institusi dunia, Gereja Katolik berjalan dengan logika yang berbeda.

Tradisinya bersandar pada tafsir yang konservatif terhadap Alkitab dan hukum gereja, dan sejauh ini, belum ada celah yang memungkinkan perempuan duduk di takhta Santo Petrus.

Namun begitu, diskusi tetap berjalan.

Bahkan, beberapa lembaga Katolik dan akademisi teologi mulai membuka ruang-ruang dialog mengenai masa depan peran perempuan dalam Gereja.

Diskusi ini penting, bukan sekadar untuk membahas kemungkinan menjadi Paus, tapi juga untuk mengevaluasi representasi perempuan dalam struktur gerejawi secara lebih luas.

Baca Juga: Warga Gaza Palestina Tolak Keras Rencana Licik Israel Dirikan Kamp Isolasi Mirip Ghetto Nazi, dengan Modus Distribusi Bantuan

Kesimpulannya, meski dunia bergerak cepat menuju kesetaraan di berbagai sektor, Gereja Katolik tetap mempertahankan garis doktrinal yang membatasi jabatan tertinggi hanya bagi laki-laki.

Perubahan bisa saja terjadi di masa depan, tapi seperti yang bisa kita lihat dari sejarah gereja, perubahan besar selalu membutuhkan waktu, refleksi teologis, dan konsensus global yang mendalam.

Apakah perempuan suatu saat bisa menjadi Paus?

Itu masih jadi tanda tanya besar, tapi perdebatan ini menunjukkan bahwa wacana tentang kesetaraan tidak pernah benar-benar hilang, bahkan dalam institusi seketat dan setradisional Vatikan.***

Halaman:

Tags

Terkini