HUKAMANEWS - Suasana haru menyelimuti Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025.
Ribuan umat Katolik dari seluruh dunia berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Tidak hanya umat biasa, kehadiran 164 kepala negara dan puluhan bangsawan memperlihatkan betapa besar pengaruh Paus Fransiskus di mata dunia.
Lebih dari 200.000 orang memadati kawasan Vatikan, menciptakan momen bersejarah yang jarang terjadi dalam upacara keagamaan modern.
Baca Juga: Lonceng Santo Petrus Menggema, Ribuan Orang Padati Alun-alun Mengiringi Pemakaman Paus Fransiskus
Prosesi ini sekaligus menjadi refleksi atas perjalanan panjang seorang pemimpin spiritual yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu-isu global.
Pemakaman ini membawa dunia dalam satu suara: mengenang, menghormati, dan mendoakan sosok yang membawa pesan kasih melintasi batas negara dan budaya.
Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhir di usia 88 tahun, setelah 12 tahun memimpin Gereja Katolik dengan pendekatan yang merakyat dan progresif.
Selama masa kepemimpinannya, beliau tak henti menekankan pentingnya kasih sayang, solidaritas, serta perhatian serius terhadap tantangan dunia modern seperti perubahan iklim dan krisis migrasi.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik, tetapi juga bagi komunitas global yang pernah merasakan sentuhan pesan damainya.
Prosesi misa pemakaman dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, yang membacakan liturgi dan homili dengan penuh khidmat.
Sebanyak 220 kardinal, 750 uskup dan imam, serta ribuan umat hadir memenuhi Lapangan Santo Petrus dan jalan-jalan sekitarnya, membentuk lautan manusia yang dipenuhi rasa duka dan penghormatan.
Di antara para pemimpin dunia yang hadir, tampak Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Ibu Negara Melania Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serta Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer.