Ia mulai menjabat sebagai Paus sejak tahun 2013 dan menjadi Paus pertama dari Amerika Latin.
Sejak awal kepemimpinannya, beliau dikenal dekat dengan berbagai kalangan, termasuk para atlet dan seniman.
Pertemuan antara Messi dan Paus Fransiskus pernah terjadi pada tahun yang sama saat penobatannya, yaitu 2013.
Kala itu, Messi hadir dalam audiensi khusus di Vatikan bersama rekan-rekan setimnya dari Timnas Argentina.
Baca Juga: Bagaimana Rasanya Hidup Dengan Satu Paru - Paru, Paus Buktikan Bertahan Hidup
Sepuluh tahun setelah pertemuan tersebut, Paus Fransiskus sempat memberikan pujian kepada Messi atas sikap dan kehidupannya yang dinilai sederhana serta terhormat di luar lapangan.
“Messi sangat lurus. Dia seorang pria terhormat,” ucap Paus Fransiskus ketika memberikan komentar tentang keberhasilan Messi meraih Ballon d'Or kedelapan pada tahun 2023.
Penghargaan tersebut tidak hanya menegaskan kehebatan Messi di lapangan, tetapi juga memperkuat citranya sebagai sosok yang dihormati bahkan oleh pemimpin agama tertinggi dunia.
Wafatnya Paus Fransiskus memang menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi banyak orang yang tersentuh oleh pesan-pesan damainya selama lebih dari satu dekade masa kepemimpinannya.
Ucapan belasungkawa dari Messi pun menambah dimensi emosional atas kehilangan ini, sekaligus menunjukkan betapa besar pengaruh seorang Paus yang tidak hanya melayani gereja, tapi juga menjembatani kemanusiaan lintas profesi dan budaya.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan warisan keteladanan yang akan selalu dikenang, terutama oleh mereka yang pernah disentuh secara langsung maupun tidak langsung oleh kebaikannya, termasuk Lionel Messi, sang maestro sepak bola yang turut berduka atas kepergian putra terbaik Argentina itu.***