global

Netanyahu Didemo Pemukim Zionis yang Khawatir Tak Sepakati Pemulangan Sandera dengan Hamas

Minggu, 16 Februari 2025 | 20:58 WIB
Demo pemukim zionis, termasuk keluarga tahanan, menyatakan kekhawatiran bahwa pemerintah Israel, yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, mungkin tidak akan menyelesaikan kesepakatan pertukaran.(althawranews)

HUKAMANEWS - Ribuan pemukim zionis berkumpul di Tel Aviv, pada Sabtu malam.

Dalam demonstrasi massal pemukim zionis menuntut penyelesaian kesepakatan pertukaran tahanan dengan perlawanan Palestina di Gaza dalam semua fasenya.

Menurut media zionis, para pemukim, termasuk keluarga tahanan, menyatakan kekhawatiran bahwa pemerintah Israel, yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, mungkin tidak akan menyelesaikan kesepakatan pertukaran.

Mereka khawatir hal ini akan membahayakan nyawa orang-orang yang mereka cintai yang masih ditahan di Gaza.

Mengingat meningkatnya ancaman terhadap nyawa para tahanan jika kesepakatan tidak diselesaikan, mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengakui bahwa Israel telah mengetahui selama beberapa waktu mengenai memburuknya kesehatan para tahanan zionis di Gaza.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Tol Ciawi, Truk Aqua Overload Rem Blong hingga Akibatkan 8 Nyawa Melayang

"Ini adalah seruan lain untuk bertindak di jalan yang harus kita tempuh memulangkan para sandera… ini adalah tindakan Yahudi yang benar, manusiawi, dan bermoral," kata Gallant dalam sebuah posting di platform "X".

Komentar Gallant muncul setelah pernyataan yang dibuat oleh Netanyahu dan menteri lain dalam pemerintahannya, yang mengaku "terkejut melihat tiga tahanan dibebaskan oleh Hamas dalam kondisi kesehatan yang buruk."

Protes tersebut bertepatan dengan dimulainya tahap kedua perjanjian gencatan senjata Gaza dan negosiasi di sekitarnya.

Netanyahu mengusulkan untuk memperkenalkan beberapa "perubahan pada ketentuan kesepakatan" dalam rencana yang ia sampaikan kepada Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Sudah Dibuka, Manfaatkan Saja Layanan Mudik Gratis ke Jawa Tengah

Rencana Netanyahu untuk tahap kedua perjanjian tersebut mencakup, antara lain, proposal bagi "para pemimpin Hamas di Gaza untuk melepaskan kendali atas wilayah tersebut dan pindah ke luar negeri."

Pada hari Sabtu, gelombang kelima tahanan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian, dengan kelompok perlawanan Palestina membebaskan tiga tahanan Zionis sebagai imbalan atas pembebasan 183 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Hamas: Ancaman Trump tidak ada gunanya dan kami tidak takut. Tidak ada negara asing yang berhak memerintah Gaza.

Halaman:

Tags

Terkini