HUKAMANEWS - Keluarga Kerajaan Inggris kembali menjadi sorotan. Kali ini, kabar tentang ketegangan antara Raja Charles III dan Pangeran William mencuat ke permukaan.
Perbedaan pandangan mengenai masa depan monarki diduga menjadi pemicunya.
Raja Charles III, meski tengah berjuang melawan kanker di usia 76 tahun, tetap teguh menjalankan tugas-tugas kerajaannya.
Menurut laporan, ia tidak membiarkan kondisi kesehatannya menghalangi keinginannya untuk menjadi pemimpin yang dinamis.
Baca Juga: KPK Siap Periksa Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ada Apa di Balik Kasus Korupsi Dana CSR?
Sumber dari dalam istana menyebut, "Charles telah lama ingin menjadi raja. Meskipun ia tengah berjuang melawan kanker, ia tidak membiarkan hal itu menghalangi keinginannya untuk menjadi pemimpin yang dinamis."
Di sisi lain, Pangeran William yang kini berusia 42 tahun memiliki visi berbeda.
Ia ingin memodernisasi monarki dengan menyederhanakan struktur kerajaan dan fokus pada isu-isu sosial seperti kesehatan mental, tunawisma, dan lingkungan.
Sumber yang sama menambahkan, "William tidak ingin membuang-buang uang atau waktu untuk proyek-proyek sampingan. Ia ingin uang atau waktu itu dialokasikan untuk proyek-proyeknya bagi para tunawisma, misalnya."
Baca Juga: Mengejutkan! Dua Anggota DPR Diduga Jadi Tersangka Korupsi CSR Bank Indonesia
Ratu Camilla, istri Raja Charles III, juga disebut turut berperan dalam dinamika ini.
Kehadirannya menambah kompleksitas hubungan antara ayah dan anak tersebut. Meskipun demikian, detail peran Ratu Camilla dalam situasi ini belum banyak terungkap.
Menariknya, ketegangan ini bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa bulan lalu, Pangeran William dikabarkan dipaksa menandatangani perjanjian setelah berselisih dengan Raja Charles III.
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pandangan antara keduanya sudah berlangsung cukup lama.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor Bank Indonesia: Ada Apa dengan Dana CSR BI?