HUKAMANEWS - Israel kembali menegaskan bahwa pertempuran di Gaza tidak akan segera berakhir.
Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengungkapkan bahwa konflik yang melibatkan Israel dan Gaza kemungkinan akan berlangsung selama tujuh bulan ke depan.
Pernyataan ini disampaikan melalui saluran 12 TV Israel dan dilaporkan oleh Sputnik pada Rabu (29/5).
Baca Juga: Pingin Terjun Usaha Thrift Shop? Begini Rahasia Cuan di Balik Barang Bekas
Hanegbi juga menyatakan bahwa pasukan Israel telah menguasai sebagian besar wilayah Koridor Philadelphia, yang merupakan perbatasan antara Gaza dan Mesir.
Namun, upaya-upaya untuk meredakan ketegangan tampaknya belum membuahkan hasil signifikan.
Serangan-serangan terus berlanjut, dengan akibat korban jiwa dan luka-luka yang terus bertambah.
Menurut sumber keamanan dan medis Palestina, sedikitnya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di sebelah barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada Selasa (28/5).
Tenda-tenda tersebut merupakan tempat pengungsian bagi warga Gaza atas perintah militer Israel.
Narasumber medis setempat melaporkan bahwa akibat pengeboman Israel, sedikitnya 20 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Apa Itu Tapera? Bukan Cuma di Indonesia, 7 Negara Ini Juga Menerapkan Hal yang Sama Lho!
Situasi semakin memburuk dengan lumpuhnya sebagian besar rumah sakit di Kota Rafah, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan.
Pihak medis berjuang keras untuk tetap memberikan pelayanan kepada pasien meskipun terbatasnya sumber daya yang tersedia.
Sejak awal penyerangan di Kota Rafah, beberapa rumah sakit dan pusat pengobatan primer terpaksa harus menutup pintu mereka karena rusak parah akibat serangan Israel.