Von der Leyen menambahkan bahwa Uni Eropa siap mengambil langkah balasan jika diperlukan.
Ia menyebutkan bahwa tindakan proporsional akan disiapkan untuk melindungi kepentingan ekonomi kawasan.
“Uni Eropa akan bertindak jika situasi ini tidak menemui solusi adil yang saling menguntungkan,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Kebijakan tarif sepihak ini menjadi babak baru dalam pendekatan dagang Donald Trump, yang sejak awal menjabat dikenal dengan sikap proteksionisnya.
Saat menjabat di periode sebelumnya, Trump pernah memicu perang dagang besar dengan Tiongkok dan juga bersitegang dengan sejumlah negara sekutu terkait kebijakan tarif impor baja dan aluminium.
Langkah ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengusaha dan pelaku industri dalam negeri AS.
Penerapan tarif tinggi bisa memicu kenaikan harga barang konsumsi dan bahan baku, yang pada akhirnya akan membebani konsumen.
Dari sisi politik, keputusan Trump ini juga dianggap sebagai strategi untuk memperkuat citra “pro-Amerika” menjelang pemilihan presiden mendatang.
Baca Juga: Usai Pertemuannya dengan Trump, Netanyahu Pastikan di Depan Trump Bakal Habisi Gaza dan Hamas
Meski menimbulkan ketegangan, kebijakan ini mencerminkan konsistensi Trump dalam menempatkan kepentingan ekonomi domestik sebagai prioritas utama.
Namun, dampak jangka panjang terhadap stabilitas ekonomi global masih harus dilihat dari bagaimana respons negara-negara mitra dalam beberapa pekan ke depan.***
Artikel Terkait
Diam-diam Israel Negoisasi Rahasia dengan Rusia Soal Iran dan Suriah, Selama Gencatan Senjata dengan Teheran
Cristiano Ronaldo Tak Percaya Rekannya Diogo Jota Tewas dalam Kecelakaan Mobil, Tidak Masuk Akal, Baru Saja Kita di Tim Nasional
Pemerintah dan Organisasi Relawan Kutuk Serangan Israel yang Sebabkan Kematian Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al Sultan
Detik-detik Penumpang Boeing 737 Japan Airlines Panik, Pesawat Turun Cepat di Ketinggian 26.000 Kaki, Sebagian Penumpang Siapkan Surat Wasiat
Lagi Bagi Makanan, Tiba-Tiba Dibombardir! Serangan Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil Termasuk Anak-Anak