Rencana ini dirancang untuk mempercepat integrasi AI ke dalam sektor industri, pemerintahan, dan pendidikan di Amerika Serikat.
Belum ada detail resmi mengenai isi dokumen tersebut, namun dari sinyal awal, fokus utamanya adalah percepatan dan perluasan jaringan infrastruktur AI secara nasional.
Kebijakan ini juga bisa dilihat sebagai bentuk tanggapan terhadap desakan dari pelaku industri teknologi yang selama ini mengeluhkan keterbatasan infrastruktur dan regulasi yang lamban dalam menyesuaikan perkembangan AI.
Dengan membidik lahan federal sebagai solusi, Trump tampaknya ingin menunjukkan bahwa pemerintah pusat siap bergerak cepat dan tanggap terhadap kebutuhan masa depan.
Langkah ini dinilai selaras dengan ambisi AS untuk menjaga posisi dominannya di ranah teknologi tinggi.
Meski demikian, belum jelas bagaimana tanggapan kongres atau pemerintah negara bagian terhadap kebijakan ini, terutama jika menyangkut isu lingkungan dan keamanan nasional terkait penggunaan lahan militer atau konservasi.
Namun satu hal pasti: jika strategi ini berhasil diimplementasikan, maka Amerika Serikat bisa mengukuhkan kembali posisinya sebagai pionir dalam era kecerdasan buatan yang terus berkembang cepat.
Dengan dukungan infrastruktur dan kebijakan yang progresif, Trump berharap AI tidak hanya menjadi teknologi masa depan, tetapi juga solusi nyata untuk kemajuan ekonomi dan sosial di seluruh penjuru negeri.***
Artikel Terkait
12 Hari Perang Israel Defisit Miliaran Dollar, Anggaran Kesehatan Warga Siap Kena Potong
Warga India Ini Berusaha Mendapat Simpatik dengan Ikut Upacara Agama Yahudi, Namun yang Terjadi Dirinya Justru Ditendang dan Dihinakan
Sosok Pengkhianat Reza Pahlavi, Putra Shah Terakhir Iran yang Condong Bela Netanyahu, "Rayu" Militer Iran untuk Gulingkan Rezim
Menginap Berjam - Jam di Tebing Gunung Rinjani, Inilah Perjuangan Evakuasi Juliana Marina di Jurang Sedalam Enam Ratus Meter
Tak Semua Profesi Bisa Digantikan AI, Bill Gates Sebut 3 Karier yang Dijamin Tetap Eksis Untuk Jangka Panjang