Apakah Leo XIV akan tampil sebagai sosok diplomatis, spiritual, atau justru seorang reformis yang berani menggoyang struktur lama Vatikan?
Meski belum ada kepastian arah kebijakannya, pesan perdamaian di awal kemunculannya memberi sinyal kuat bahwa masa kepemimpinannya akan menekankan dialog dan kesatuan, bukan konflik dan keterpecahan.
Dengan latar belakang Amerika dan kecenderungan progresif, Paus Leo XIV berpotensi membawa angin segar bagi Gereja Katolik dalam menghadapi tantangan modern.
Pilihan nama, pesan perdana, dan rekam jejaknya memberikan gambaran awal bahwa kepemimpinan baru ini akan bertumpu pada nilai-nilai sosial, inklusivitas, dan keterbukaan terhadap perubahan.
Baca Juga: Pemilihan Paus Tercepat Sepanjang Sejarah Modern, Hanya Butuh 33 Jam di Tahun 1978
Kini, dunia menanti langkah-langkah selanjutnya dari pemimpin baru umat Katolik ini, yang bisa saja menentukan arah Gereja dalam dekade-dekade ke depan.***
Artikel Terkait
Ketegangan Memuncak Usai India Tembakan Rudal yang Dikuasai Pakistan, Sedikitnya 26 Orang Tewas, Serangan Balasan Pakistan Tak Kalah Sengit
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif Bakal Balas Serangan India yang Hancurkan Pakistan dengan Rudal
Konklaf 2025 Dimulai, Kapel Sistina Dikunci, 133 Kardinal Dunia Mulai Pilih Paus Baru, Siapa yang Paling Dijagokan?
Asap Hitam Mengepul dari Kapel Sistina, Paus Baru Belum Terpilih? Ini Alasan Dunia Katolik Menahan Napas
Makna Asap Hitam dan Putih di Konklaf 2025, Tanda dari Langit tentang Paus Baru