Profil Robert Francis Prevost Jadi Paus Leo XIV, Inilah Jejak Langkah Pemimpin Baru Gereja Katolik Asal Amerika Serikat

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 08:53 WIB
Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik dengan visi damai dan inklusif. (HukamaNews.com / Dok.Vatican News)
Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik dengan visi damai dan inklusif. (HukamaNews.com / Dok.Vatican News)

HUKAMANEWS - Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik dunia bukan sekadar pergantian jabatan spiritual tertinggi, melainkan tonggak sejarah baru dalam arah kepemimpinan Gereja global.

Mengambil nama kepausan Leo XIV, sosok asal Chicago ini diumumkan sebagai Paus baru melalui tradisi 'Habemus Papam' yang disampaikan oleh Kardinal Dominique Mamberti di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Kamis, 8 Mei 2025.

Momentum tersebut langsung disambut gemuruh oleh ribuan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus, menciptakan suasana haru yang terasa hingga ke berbagai belahan dunia.

Paus Leo XIV bukan hanya menjadi Paus kedua dari benua Amerika setelah Paus Fransiskus dari Argentina, tapi juga yang pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Ordo Santo Agustinus (OSA).

Baca Juga: Profil Robert Francis Prevost Jadi Paus Leo XIV, Inilah Jejak Langkah Pemimpin Baru Gereja Katolik Asal Amerika Serikat

Ini menjadi penanda kuat bahwa Gereja semakin membuka ruang bagi keberagaman latar belakang, baik secara geografis maupun ordo religius.

Lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Prevost tumbuh dalam keluarga multikultural berdarah Prancis, Italia, dan Spanyol.

Dari usia muda, ia sudah tertarik pada kehidupan religius, dan mengikuti pendidikan di Seminari Menengah Ordo Agustinus sebelum meraih gelar sarjana Matematika dari Universitas Villanova.

Perjalanan imamatnya tak bisa dibilang biasa.

Setelah mengikrarkan kaul kekal pada 1981 dan ditahbiskan menjadi imam di Roma setahun kemudian, Prevost justru dikirim ke Peru sebagai misionaris.

Di wilayah terpencil Chulucanas, Piura, ia melayani komunitas miskin dan terpinggirkan, pengalaman pastoral yang kelak membentuk visi sosial dan spiritualnya.

Baca Juga: Uskup Belgia Sambut Hangat Paus Leo XIV, Siap Melangkah Bersama Pemimpin Baru Gereja Katolik

Bertahun-tahun di Peru membuat Prevost dikenal luas sebagai pemimpin yang dekat dengan umat, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Tak hanya menjadi pelayan, ia juga menjadi pendidik dan pemimpin komunitas religius yang membawa pembaruan.

Pada 2015, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Chiclayo, sebuah kota penting di pesisir utara Peru, dan mempercayainya untuk memimpin berbagai komisi dalam Konferensi Waligereja Peru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Vatican News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X