Dalam situasi seperti ini, menurunkan tarif justru bisa menjadi langkah strategis.
Tak hanya itu, tekanan juga datang dari balik layar: para pendonor kampanye Trump.
Mayoritas dari mereka adalah pelaku industri teknologi, yang aset-asetnya sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga saham.
Dengan saham perusahaan teknologi yang anjlok akibat kebijakan tarif tinggi, para pendonor ini bisa saja mempertanyakan dukungan mereka terhadap Trump.
“Kalau saham perusahaan mereka terus turun, bisa-bisa mereka kecewa dan menarik dukungan,” ujar Wijayanto.
Poin ini penting, karena politik dan ekonomi di Amerika punya relasi yang sangat erat, terlebih saat menjelang pemilu.
Trump sebagai sosok populis tentu memahami pentingnya menjaga loyalitas dari kelompok-kelompok strategis, termasuk para penyumbang besar.
Penurunan tarif ini juga bisa dilihat sebagai manuver politik menjelang pemilu berikutnya.
Dengan menenangkan pasar dan membuka peluang ekspansi ekonomi, Trump bisa mendapatkan kembali kepercayaan publik yang mungkin sempat goyah akibat ketidakpastian ekonomi.
Meski masih bersifat prediktif, sinyal-sinyal ini memperlihatkan bahwa arah kebijakan perdagangan AS sangat dinamis.
Baca Juga: Australia Pilih Kejar Kepentingan Nasional Ketimbang Gabung Dengan China
Bagi negara-negara mitra dagang seperti Indonesia, wacana ini tentu layak disoroti lebih jauh.
Jika benar terjadi, penurunan tarif impor dari AS bisa membuka peluang baru bagi ekspor produk nasional.
Namun di sisi lain, ini juga jadi alarm bahwa ketergantungan pada dinamika kebijakan negara besar seperti Amerika Serikat harus diantisipasi dengan strategi perdagangan luar negeri yang lebih adaptif.
Artikel Terkait
Peluang Kerja di Luar Negeri Kian Terbuka Untuk Warga Indonesia, Ini Daftar Negara Bebas Visa untuk WNI di 2025
Australia Pilih Kejar Kepentingan Nasional Ketimbang Gabung Dengan China
Tak Takut Diancam Trump Lewat Tarif Dagang, China Bereaksi Lebih Keras dan Bakal Ladenin Perang dengan AS
Ingat Indonesia Masih Punya Daya Jual, Jangan Asal Lobi di Depan Donald Trump
Tak Hanya Sebut Israel Teroris, Erdogan Juga Desak Netanyahu Diadili Atas Kejahatan Perang Paling Keji Terhadap Warga Gaza