Pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 11.300 orang tewas di Gaza, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.
Turki bulan ini memanggil pulang duta besarnya untuk Israel dan memutuskan kontak resmi dengan Netanyahu, sehingga menghentikan upaya terbaru kedua negara untuk memperbaiki hubungan mereka yang bermasalah.
Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Menggosokkan Tubuh ke Kamu? Ini Alasannya yang Jarang Disadari
Israel juga mengatakan sedang "mengevaluasi ulang" hubungan dengan Ankara setelah memanggil kembali staf diplomatiknya dari Turki, dan negara-negara lain di kawasan itu sebagai tindakan pencegahan keamanan.
Erdogan menyampaikan komentarnya dua hari sebelum pertemuan yang direncanakan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang terpaksa membela keputusannya untuk menerima pemimpin Turki tersebut.
Jerman mendukung Israel, namun karena adanya kedatangan Erdogan, Scholz mengatakan ia menentang "gencatan senjata segera" di Gaza.
"Saya rasa seruan untuk gencatan senjata segera atau jeda panjang yang akan menghasilkan hal yang sama - tidak tepat," kata Scholz pada hari Minggu.
"Itu berarti pada akhirnya Israel memberi Hamas kemungkinan untuk memulihkan dan memperoleh rudal baru," imbuhnya.
Scholz juga meminta pemerintah AS segera berlakukan gencatan senjata untuk Palestina dan dorong Israel melakukan "jeda kemanusiaan".***
Artikel Terkait
Inilah Wajah Asli Erdogan yang Memiliki Kepribadian Ganda, Salah Satu Dalang Krisis di Suriah yang Bermuka Manis dengan Israel dan Sekutunya
Reaksi Marah Mayor Teddy Saat Tahu Presiden Turki Erdogan Walkout, Padahal Presiden Prabowo Baru Mulai Pidato
Tersinggungkah Erdogan Saat Prabowo Sebut Muslim Diam Lihat Tindakan Keji Israel Terhadap Palestina, Padahal Indonesia Juga Pesan Senjata dari Israel
Pelukan Hangat Prabowo dan Erdogan, Sinyal Diplomasi Erat Indonesia-Turki?
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Turki, Erdogan Gelar Karpet Biru Langit sebagai Tanda Persahabatan Diplomatik