HUKAMANEWS - Houthi Yaman mengklaim mereka akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah setelah Israel tidak mencabut blokade bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Yahya Sare'e, juru bicara militer Angkatan Bersenjata Yaman, mengatakan Selasa malam, bahwa "larangan" kelompok militan terhadap jalur perairan akan segera berlaku.
Kelompok Houthi mengancam Jumat lalu, bahwa mereka telah menetapkan batas waktu empat hari bagi Israel untuk mengakhiri blokade, atau mereka akan memulai kembali "operasi angkatan laut."
"Setiap kapal Israel yang berupaya melanggar larangan ini akan menjadi sasaran di zona operasi yang dinyatakan," yang juga mencakup Selat Bab el-Mandeb, Teluk Aden, dan Laut Arab, kata Sare'e dalam sebuah pernyataan.
Larangan tersebut akan tetap berlaku hingga penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka kembali dan bantuan, termasuk makanan dan pasokan medis, diizinkan masuk.
Baca Juga: Terungkap! Jaringan LPG Oplosan di Bekasi dan Bali, Keuntungan Fantastis, Bahaya Nyata
Meskipun belum ada serangan nyata yang dilaporkan saat ini, United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) menerima laporan gangguan elektronik dari beberapa kapal, pada hari Senin, di Selat Hormuz, sebelah timur Jazirah Arab.
Gangguan tersebut berlangsung selama beberapa jam, memengaruhi sistem navigasi dan mengharuskan kapal menggunakan metode cadangan.
Kekhawatiran tersebut muncul hampir dua bulan setelah Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata, dimana Houthi mengatakan mereka akan menghentikan operasi militer terhadap kapal-kapal di daerah tersebut.
Dalam surel yang ditujukan ke berbagai organisasi industri pelayaran, operator armada dan kantor berita, Pusat Koordinasi Operasi Kemanusiaan (HOCC) Houthi menargetkan kapal-kapal "yang sepenuhnya dimiliki oleh individu atau entitas Israel, dan/atau yang mengibarkan bendera Israel."
Baca Juga: Bulan Puasa Ramadhan Saatnya Baca Surah Pendek Agar Hidup Termotivasi
Sementara Houthi mengidentifikasi kapal-kapal Israel sebagai pelanggar, kelompok yang didukung Iran itu memiliki sejarah menargetkan kapal-kapal yang tidak berafiliasi dengan Israel tanpa pandang bulu sepanjang tahun 2024.
Tidak jelas apa pendekatan yang akan diambil Houthi ketika fase kedua gencatan senjata dimulai dan negosiasi yang melibatkan Israel, Hamas, dan AS berlanjut di Qatar.
Lebih dari 130 serangan Houthi terjadi di seluruh wilayah tersebut sejak November 2023, menurut perusahaan pemetaan krisis dan pengumpulan data Armed Conflict Location and Event Data.
Artikel Terkait
Pemberontak Houthi Yaman Gencar Hadang Kapal Bantuan Israel di Laut Merah, Kini PBB Adopsi Resolusi Minta Yaman Hentikan Serangan
Kemenlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI dalam Serangan Pasukan Amerika Serikat dan Inggris ke Wilayah Yaman
Yaman Janjikan Tak Akan Hentikan Serangan Rudal Hipersonik dan Drone Pembom ke Israel
Jangan Terkecoh dengan "Rintihan" Israel Akibat Digempur Iran, di Saat Sama Israel Bantai Lebanon, Suriah, Palestina dan Yaman
Akibat Serangan Rudal Balistik Yaman ke Tel Aviv dan Israel, Terjadi Kepanikan dan Evakuasi Massal Warga di Bandara Ben Gurion