Tak hanya itu, 12 Heiwa To juga berencana mendirikan lembaga khusus yang bertugas mengawasi dan menindak kasus pelecehan terhadap hewan.
Dengan semakin banyaknya kasus kekerasan terhadap hewan yang mencuat ke publik, kebijakan ini bisa menjadi daya tarik utama bagi para pemilih yang peduli terhadap hak-hak hewan.
Perencana pemilu partai tersebut, Shinnosuke Fujikawa, menyatakan bahwa target awal mereka adalah memenangkan dua hingga tiga kursi di Majelis Tinggi Jepang.
Ini adalah langkah yang ambisius, mengingat partai baru biasanya menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan dukungan luas.
Baca Juga: Kolaborasi Lintas Iman untuk Menggali Peran Agama dalam Mengelola Risiko Lingkungan
Selain tantangan politik, keputusan Dewi untuk kembali menjadi warga negara Jepang dan melepaskan kewarganegaraan Indonesia juga menjadi perbincangan.
Beberapa pihak menilai langkah ini sebagai bentuk pengorbanan besar demi perjuangannya dalam membela hewan.
Namun, ada juga yang melihatnya sebagai strategi pragmatis untuk bisa lebih mudah berkiprah dalam politik Jepang.
Dukungan terhadap kebijakan perlindungan hewan memang semakin meningkat di berbagai negara.
Baca Juga: Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 125 Titik, Kapan Puasa Ramadhan 2025 Dimulai?
Jepang sendiri telah mengalami perubahan signifikan dalam hukum kesejahteraan hewan, termasuk pelarangan penjualan anjing dan kucing di toko hewan sejak usia dini untuk mencegah eksploitasi.
Jika 12 Heiwa To berhasil menarik simpati publik, bisa jadi ini akan menjadi awal baru bagi kebijakan perlindungan hewan di Jepang.
Apakah langkah Dewi Soekarno ini akan sukses dalam kancah politik Jepang? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Namun, yang pasti, gerakan ini menunjukkan bahwa politik tidak selalu tentang ekonomi dan kekuasaan, tetapi juga bisa menjadi alat untuk memperjuangkan kesejahteraan makhluk hidup lain di dunia.***
Artikel Terkait
Israel Ubah Nama Tepi Barat Jadi 'Yudea dan Samaria', Manuver Politik atau Klaim Sejarah?
Netanyahu Didemo Pemukim Zionis yang Khawatir Tak Sepakati Pemulangan Sandera dengan Hamas
Kriya dan Fesyen Jadi Pengganti Pasar Yang Ditarik Masyarakat
BRIN Ajak Jepang dan Malaysia Teliti DBD dan Tuberkolosis
Paus Fransiskus Terjangkit Pneumonia di Kedua Paru, Umat Dunia Khawatir! Simak Perkembangannya