Pada 30 November, kelompok oposisi berhasil merebut pusat kota Aleppo dan menguatkan pengaruhnya di Provinsi Idlib.
Mereka pun merebut pusat kota Hama dari rezim pada 5 Desember.
Kelompok oposisi turut merebut sejumlah permukiman di titik-titik strategis di provinsi Homs, sehingga semakin memacu upaya mereka maju ke Damaskus.
Pada Jumat (6/12), pasukan oposisi merebut kawasan Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan dengan Yordania.
Mereka terus merebut kendali di Provinsi Suwayda di Suriah selatan pada Sabtu, sementara kelompok oposisi setempat turut merebut kendali di Quneitra pada hari yang sama.
Sementara itu, Pasukan Nasional Suriah (SNA), kelompok oposisi lainnya, meluncurkan operasi militer melawan kelompok Kurdi PKK/YPG, yang oleh Turki dianggap sebagai organisasi teroris, pada 1 Desember, dan merebut kota Tel Rifaat.***
Artikel Terkait
Jangan Terkecoh dengan "Rintihan" Israel Akibat Digempur Iran, di Saat Sama Israel Bantai Lebanon, Suriah, Palestina dan Yaman
Menlu Iran Abbas Araghchi Tegaskan Dukungan Militer dan Pemerintahan Teheran ke Suriah Tak Tergoyahkan
Inilah Wajah Asli Erdogan yang Memiliki Kepribadian Ganda, Salah Satu Dalang Krisis di Suriah yang Bermuka Manis dengan Israel dan Sekutunya
Hizbullah Jamin Bantu Suriah Gempur Balik Serangan Teroris Bentukan Israel dan Amerika, Jangan Mimpi Bisa Gulingkan Suriah!
Presiden Suriah Assad Dikabarkan Kabur Tinggalkan Damaskus Usai Pemberontak Berhasil Masuki Ibu Kota