Ketegangan Memuncak, Rusia Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ICBM Non Nuklir Pertamakalinya ke Ukraina

photo author
- Kamis, 21 November 2024 | 20:17 WIB
  ICBM, Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) adalah senjata strategis yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir (Ist)
ICBM, Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) adalah senjata strategis yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir (Ist)

"Sumber militer Ukraina mengklaim bahwa rudal balistik antarbenua non-nuklir (ICBM) dengan banyak hulu ledak diluncurkan ke arah mereka dari Astrakhan di Rusia.

"Mereka tidak dapat dicegat."

Mengutip laman mint, Kamis (21/11), sebagai tanda lain dari meningkatnya perang antara kedua negara, yang telah berlangsung selama lebih dari 1.000 hari, Rusia pada hari Kamis menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke Ukraina untuk pertama kalinya.

Ini adalah pertama kalinya Moskow menggunakan rudal semacam itu dalam perang.

Rudal tersebut diluncurkan di kota Dnipro, Ukraina di timur tengah.

Perkembangan ini terjadi hanya dua hari setelah Vladimir Putin menandatangani revisi doktrin nuklir yang secara resmi menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir oleh Moskow.

Baca Juga: 619 Kasus, 734 Orang Termasuk 1 WNA Filipina Berhasil Diungkap Bareskrim Polri Terkait Judi Online

Putin juga memperingatkan AS dan sekutu NATO lainnya agar tidak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia, yang telah dipasok oleh negara-negara Barat.

Menolak mengomentari peluncuran rudal balistik antarbenua di Ukraina untuk pertama kalinya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia "tidak punya apa-apa untuk dikatakan" mengenai topik ini, lapor AFP.

Rudal balistik antarbenua tersebut, bersama dengan delapan rudal lainnya, diluncurkan dari wilayah Astrakhan Rusia, yang berbatasan dengan Laut Kaspia, kata angkatan udara Ukraina.

Namun, AP melaporkan bahwa Angkatan Udara Ukraina tidak merinci jenis rudal yang tepat tetapi mengkonfirmasi menembak jatuh enam rudal tersebut.

Laporan menyebutkan dua orang terluka, dan fasilitas industri serta pusat rehabilitasi penyandang disabilitas rusak.

"Dua orang terluka, seorang pria berusia 57 tahun dirawat di tempat kejadian, dan seorang wanita berusia 42 tahun dirawat di rumah sakit," kata AFP mengutip seorang pejabat.

Namun, tidak jelas apakah rudal balistik antarbenua tersebut menyebabkan kerusakan lain.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Mint, Akun X

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X