HUKUMANEWS - Apa yang dikatakan Presiden Putin, bahwa Rusia tidak menolak atau melawan dolar.
"Kami tidak menolak atau melawan dolar, kami dilarang menggunakannya, jadi kami harus mencari alternatif"
Yang dimaksud Presiden Putin, "Kamu (Amerika) yang memulainya, aku akan menyelesaikannya"
Dalam pertemuan BRICS di Kazan Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin menyarankan negara-negara BRICS tak lagi menggunakan mata uang dolar AS sebagai alat pembayaran internasional.
Seruan Putin dinyatakannya dalam pertemuan dengan negara-negara BRICS.
Baca Juga: Speaker Home Theater Terbaik 2024, Bikin Nonton TV di Rumah Serasa Bioskop, Suara Dahsyat Bikin Betah Berlama-lama!
Dikutip dari The Guardian, Jumat (25/10), Putin menuding Amerika Serikat telah memperalat dolar AS sebagai senjata politik.
"Dolar digunakan sebagai senjata. Kami benar-benar melihat hal ini. Saya pikir ini adalah kesalahan besar yang dilakukan oleh mereka yang melakukan hal ini," ujar Putin dalam pertemuan di Kota Kazan, Rusia.
Putin menyebut, hampir 95 persen perdagangan antara Rusia dan China sekarang menggunakan mata uang rubel dan yuan.
Langkah untuk mendedolarisasi ekonomi dunia membuat khawatir beberapa anggota Brics, terutama Brasil dan India, yang tidak ingin organisasi itu berkembang pesat menjadi hanya pro-China dan anti-Barat.
Rusia tengah berupaya menciptakan infrastruktur penyelesaian dan pembayaran yang akan melewati sistem pembayaran Swift yang berbasis di Belgia.
Prakarsa dedolarisasi mungkin merupakan proposal paling konkrit yang mungkin muncul dari pertemuan tersebut.
Pertemuan puncak tersebut telah dihadiri oleh sembilan anggota Brics, termasuk Perdana Menteri India, Narendra Modi, Perdana Menteri China, dan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, secara resmi menyatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS sebagai bagian dari kebijakan luar negeri yang mengedepankan prinsip bebas aktif.
Baca Juga: Ini Dia 5 Keunggulan Infinix Hot 40 Pro yang Bikin Kamu Pengen Beli Sekarang Juga!
Pernyataan ini disampaikan oleh Sugiono dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada Kamis (24/10) waktu setempat.
Sugiono menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS tidak berarti pihaknya memilih kubu tertentu, melainkan berpartisipasi aktif di semua forum internasional.
(Bergabungnya RI ke BRICS) bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Sugiono, dalam keterangan resminya melalui Kemenlu RI, dikutip pada Jumat (25/10/2024).***
Artikel Terkait
Google Rencanakan Investasi Ratusan Juta Dolar AS ke Character.AI
Putin dan Xi Jinping Saling Telepon Ucapkan Selamat Atas Capaian Rekor Perdagangan Keduanya Sebesar Rp 3,56 Kuadriliun
Raih 87 Persen Suara Jadi Kemenangan Besar Putin dalam Pemilu Rusia 2024, Kecaman Internasional dan Klaim Kecurangan
Prabowo Subianto Langsung Bertemu Putin di Rusia, Langkah Strategis Perkuat Hubungan Indonesia-Rusia Menjelang Pelantikan Presiden
KTT Brics di Kazan Rusia Lumerkan Ketegangan Modi dan Xi Jinping yang Berlangsung Selama 4 Tahun di Perbatasan Himalaya
Menlu RI Sugiono: Bergabungnya Indonesia dengan Blok Ekonomi BRICS Bukan Berarti Ikut Kubu Tertentu