Waspada! WHO Sebut Penyakit-Penyakit Ini Ancam Jadi Pandemi Berikutnya

photo author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi. WHO baru-baru ini telah mengeluarkan peringatan dini terhadap sejumlah penyakit yang berpotensi menjadi pandemi berikutnya.
Ilustrasi. WHO baru-baru ini telah mengeluarkan peringatan dini terhadap sejumlah penyakit yang berpotensi menjadi pandemi berikutnya.
  • Mammarenavirus lassaense (demam berdarah Lassa)
  • Vibrio cholerae serogroup 0139 (kolera)
  • Yersinia pestis (pes)
  • Shigella dysenteriae serotype 1 (disentri)
  • Salmonella enterica non-typhoidal serovars (diare akut)
  • Klebsiella pneumoniae (pneumonia)
  • Subgenus Merbecovirus (MERS-CoV)
  • Subgenus Sarbecovirus (SARS)
  • Orthoebolavirus zairense (ebola)
  • Orthomarburgvirus marburgense (demam berdarah Marburg)
  • Orthoebolavirus sudanese
  • Orthoflavivirus zikaense (virus Zika)
  • Orthoflavivirus denguei (demam berdarah)
  • Orthoflavivirus flavi
  • Orthohantavirus sinnombreense
  • Orthohantavirus hantanese
  • Orthonairovirus haemorrhagiae (demam berdarah Kongo)
  • Alphainfluenzavirus influenza H1 (virus influenza)
  • Alphainfluenzavirus influenza H2
  • Alphainfluenzavirus influenza H3
  • Alphainfluenzavirus influenza H5
  • Alphainfluenzavirus influenza H
  • Alphainfluenzavirus influenza H7
  • Alphainfluenzavirus influenza H10
  • Henipavirus nipahense (virus Nipah)
  • Bandavirus dabieense (virus banda Dabie)
  • Enterovirus coxsackiepol (virus Coxsackie)
  • Orthopoxvirus variola (virus cacar)
  • Orthopoxvirus monkeypox (virus cacar monyet)
  • Lentivirus humimdef 1
  • Alphavirus chikungunya (demam Chikungunya)
  • Alphavirus venezuelan (virus encefalitis kuda Venezuela)

Baca Juga: Ketika Negara Tidak Serius Memberantas Korupsi

Virus Baru yang Menjadi Sorotan WHO

Dari 32 patogen prioritas di atas, terdapat kelompok virus korona yang dikenal sebagai Sarbecovirus, termasuk SARS-CoV-2 penyebab pandemi Covid-19. Selain itu, Merbecovirus yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) juga menjadi perhatian.

Virus cacar monyet yang menyebabkan wabah pada tahun 2022 sebelum menyebar ke beberapa wilayah di Afrika Tengah juga masuk dalam daftar prioritas, begitu pula dengan virus Variola, kerabatnya yang menyebabkan cacar. Variola telah diberantas pada tahun 1980.

Tujuh virus influenza A, termasuk subtipe H5 yang memicu wabah pada sapi di Amerika Serikat, juga termasuk dalam daftar. Dua virus yang berasal dari hewan pengerat juga ditambahkan karena dapat menular ke manusia. Salah satunya adalah virus Nipah yang ditularkan oleh kelelawar dan masih sulit ditangani dengan terapi apa pun.

Meskipun sebagian besar patogen prioritas ini terbatas pada wilayah tertentu, potensi penyebaran globalnya tetap menjadi ancaman. Naomi Forrester-Soto, seorang ahli virus di Pirbright Institute, Inggris, yang mempelajari famili Togaviridae, termasuk virus penyebab Chikungunya, menegaskan bahwa tidak ada tempat yang sepenuhnya aman dari penyakit.

Baca Juga: Isu 'Kudeta Halus' di Partai Golkar: Airlangga Mundur, Benarkah Jokowi akan Ambil Alih?

Implikasi Global dan Upaya Pencegahan

Daftar patogen ini menyoroti pentingnya keamanan kesehatan global dan kerjasama internasional dalam pengawasan dan respons terhadap penyakit. Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO akan menjadi panduan dalam upaya penelitian vaksin, pengobatan, dan diagnostik untuk patogen-patogen ini.

Selain itu, negara-negara perlu memperkuat kesiapsiagaan kesehatan masyarakat melalui vaksinasi, kebersihan, dan jaga jarak sosial. Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi munculnya penyakit menular, sehingga perlu diperhatikan. Ancaman resistensi antimikroba juga menjadi tantangan dalam penanganan penyakit-penyakit ini.

Pendekatan Satu Kesehatan yang memperhatikan hubungan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan juga penting dalam mengatasi ancaman ini. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada munculnya penyakit menular baru, seperti deforestasi, urbanisasi, dan peningkatan interaksi manusia-hewan, kita dapat lebih efektif dalam mencegah pandemi di masa depan.*** 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X