Hukamanews.com – Sejumlah petani tembakau di wilayah Kabupaten Temanggung berharap harga jual tembakau tahun ini , bisa sesuai harapan. Hal ini dikemukakan Waripto ( 56 ) , sebagai salah satu seorang petani tembakau di Desa Girupurno Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
“Musim panen ini akan berlangsung bulan Agustus hingga bulan September. Sejauh ini ia melihat tanaman tembakau tahu ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Harapannya bisa laku mahal, yang penting kami petani tidak mengalami kerugian itu saja.” kata anggota Kelompok Petani Tembakau Ngudi Rahayu Desa Giripurni itu, Selasa (9/08/22 )
Baca Juga: 60 Ribu Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku, Siap Dikirim Ke Wilayah Jawa Tengah
Seluruh petani tembakau di wilayah Kabupaten Temanggung, hari ini melakukan prosesi tradisi wiwitan yang dilaksanakan setiap tahun, tepatnya untuk mengawali masa panen tembakau. Tradisi ini sendiri diawali dengan prosesi petik 12 daun pertama.
“12 daun yang dipetik memiliki perhitungannya karena Selasa Pahing, jadi 12. Selasa itu jumlahnya tiga sementara pahing itu sembilan, sehingga total berjumlah 12. Sejak pandemi berlangsung , tradisi ini sudah tidak dilakukan. Tentu kami semua berdoa agar hasil panen tembakau bagus , hasilnya.” tambahnya
Ketika masa panen tembakau telah tiba, sudah menjadi persoalan yang umum seberapa harga yang pantas yang dipatok oleh pabrikan selaku pembeli. Untuk melindungi petani, Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta agar penyuluh pertanian untuk mendampingi para petani, sejak awal menanam hingga selesai panen.
“Kalau kualitas dapat dijaga, maka harga yang akan diterima pun akan bagus. Saya akan ketemu dengan para grader dengan pabrikan, agar sama – sama membuat simbiosis mutualisme sehingga petaninya menanam hasilnya bagus, pabrikan memberli, semua happy, semua senang. Ini yang perlu dirawat, komunikasi antara pihak terkait.” kata Ganjar
Baca Juga: Atasi Ketidakpastian Ekonomi Global, Menkeu Sri Mulyani Bakal Rancang APBN 2023 Lebih Fleksibilitas