HUKAMANEWS – Di sebuah sore di Kota Depok, Asiyah (33) baru saja menyelesaikan pekerjaannya mengurus dua anak dan menyiapkan makan malam. Di sela lelahnya, ia membuka ponsel. Notifikasi dari aplikasi BSya Mobile muncul, mengingatkan waktu salat magrib. Sambil tersenyum, ia menutup panci di dapur dan menyiapkan mukena.
“Rasanya seperti punya sahabat yang selalu ingatkan saya, bukan hanya soal uang, tapi juga ibadah,” ujarnya.
Bagi Asiyah, BSya bukan sekadar aplikasi keuangan. Ia merasa ditemani dalam keseharian, mulai dari mengatur uang belanja, menabung haji, hingga menyisihkan zakat. Semua dilakukan tanpa ribet, hanya melalui ponsel. Kisahnya menggambarkan bagaimana teknologi kini bisa menghadirkan kedekatan spiritual yang membumi.
Membiasakan Kebaikan dalam Transaksi
Berbeda dengan Asiyah, Rizky (27), karyawan swasta di Jakarta, memanfaatkan BSya untuk membangun disiplin keuangan. Setiap kali gajian, ia langsung menyisihkan sebagian untuk tabungan haji dan zakat digital.
“Dulu saya sering lupa bayar zakat. Sekarang, tinggal klik di BSya, semua otomatis. Rasanya lebih ringan karena saya tahu itu sesuai syariah,” katanya.
Cerita Rizky menunjukkan wajah baru generasi Muslim urban: melek digital, tapi juga mencari jalan untuk tetap berpegang pada nilai agama. BSya menjawab kebutuhan itu dengan fitur setoran haji, zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang terhubung ke lembaga terpercaya. Bahkan ada opsi autodebet zakat, sehingga beramal menjadi kebiasaan otomatis.
“Dengan BSya, setiap aktivitas finansial bisa sekaligus menjadi sarana berbagi, mendukung gaya hidup syariah yang positif,” kata Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja.
Fitur setoran haji sangat penting di tengah fenomena menumpuknya antrean haji. Data Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 2023 mencatat, daftar tunggu haji Indonesia sudah mencapai 5,3 juta orang dengan rata-rata waktu tunggu 20 tahun. Artinya, semakin dini seseorang menabung, semakin cepat ia memastikan kursi menuju Tanah Suci.
Bagi Rizky, membayar setoran haji lewat aplikasi bukan hanya soal mimpi ibadah, tetapi juga wujud nyata perencanaan hidup.
“Kalau dulu rasanya jauh sekali. Sekarang bisa lihat progresnya langsung di aplikasi, jadi lebih semangat,” ujarnya.
Cerita-cerita seperti ini memperlihatkan bahwa kebaikan bisa dibiasakan dari aktivitas sehari-hari. Transaksi yang tampak sederhana mulai dari transfer, pembayaran tagihan, hingga belanja QRIS bisa menjadi pintu menuju kebiasaan baik. Dengan sekali sentuh, nasabah bisa menyisihkan dana untuk zakat atau sedekah, menjadikan berbagi sebagai bagian natural dari rutinitas.
Keuangan Syariah yang Membumi
Lebih dari sekadar aplikasi mobile banking, BSya dirancang untuk membumi: menyapa pengguna lewat bahasa sehari-hari, menautkan transaksi dengan makna ibadah, serta menjembatani generasi Muslim urban yang akrab dengan teknologi. Di sinilah inovasi seperti BSya hadir.