otomotif

Kenapa Setir Mobil di Indonesia Ada di Kanan? Ternyata Ada Sejarah dan Alasan Serius di Baliknya

Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:48 WIB
Posisi setir mobil di Indonesia ada di sebelah kanan.

HUKAMANEWS — Melintas di jalanan Indonesia, pemandangan mobil dengan setir di sebelah kanan dan kendaraan berjalan di jalur kiri terasa begitu wajar. Namun, berbeda jika berada di Amerika Serikat, Jerman, atau China, di mana posisi setir ada di kiri dan kendaraan melaju di jalur kanan.

Fenomena ini kerap menimbulkan rasa penasaran, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali mencoba berkendara di luar negeri. Lantas, mengapa Indonesia tetap mempertahankan setir kanan hingga kini?

Dilansir dari akun resmi Instagram @smartcity.diy, posisi setir kanan di Indonesia diatur secara resmi dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mewajibkan kendaraan berjalan di sisi kiri jalan. Aturan ini memastikan semua pengemudi mengikuti pola yang sama, sehingga keselamatan di jalan tetap terjaga.

Baca Juga: Ekokrasi: Keadilan Lingkungan dan Peran Agama di Indonesia

Sejarah sistem setir kanan di Indonesia bermula dari masa Hindia Belanda. Belanda yang pertama datang membawa tradisi mengemudi dengan setir di sisi kanan. Saat itu, praktik ini dianggap wajar dan mengikuti kebiasaan Eropa pada masa kolonial.

Namun, sejarah sempat berubah ketika Napoleon Bonaparte berhasil menaklukkan Belanda. Di bawah pengaruh Perancis, Belanda menerapkan aturan baru: setir di sisi kiri dan kendaraan berjalan di jalur kanan, sesuai kebiasaan daratan Eropa.

Setelah masa penjajahan Belanda berakhir, Indonesia justru tetap mempertahankan sistem setir kanan. Hal ini dipengaruhi oleh pendudukan Jepang, yang juga menganut kemudi kanan dan jalur kiri.

Jepang memperkenalkan pola berkendara ini pada era perang dunia kedua, dan pengaruhnya melekat hingga kini. Sistem ini juga membuat Indonesia selaras dengan negara-negara lain yang memakai pola serupa, seperti Malaysia dan Inggris.

Baca Juga: Realme C85 Pro Bakal Gegerkan Pasar! HP 4 Jutaan Ini Tahan 2 Hari, Layar Terang, dan Tangguh IP69 Siap Tembus Rekor Ketahanan

Selain faktor sejarah, ada pertimbangan keamanan yang membuat setir kanan tetap dipertahankan. Posisi setir kanan memungkinkan pengemudi memiliki pandangan lebih luas terhadap kendaraan dari arah berlawanan, sehingga memudahkan proses mendahului kendaraan lain dengan lebih aman.

Keunggulan ini sangat penting di jalanan yang padat, sempit, dan berkelok, seperti banyak ruas jalan di kota-kota besar maupun pedesaan di Indonesia.

Pakar otomotif menilai, kebiasaan ini juga berperan dalam mengurangi risiko kecelakaan di jalur kiri. Kendaraan yang melaju di sisi kiri jalan akan lebih mudah menyesuaikan jarak dengan trotoar, marka jalan, dan kendaraan lain.

Bahkan beberapa negara yang awalnya memakai sistem berbeda pun sering menyesuaikan kendaraan impor agar setir kanan tetap kompatibel dengan kondisi lokal.

Baca Juga: Waspada! Hobi Koleksi Bisa Jadi Tanda Awal Gangguan Mental Hoarding Disorder yang Kerap Diabaikan

Halaman:

Tags

Terkini