Mengulik Makna Kenakan Toga Saat Wisuda, Filosofinya Keren!

- Sabtu, 4 Juni 2022 | 15:04 WIB
ILustrasi Wisuda
ILustrasi Wisuda

Hukamanews.com - Sebagian besar orang yang pernah atau sedang berstatus sebagai mahasiswa, tentu tahu apa itu Toga. Pakaian serba hitam lengkap dengan topi persegi dan talinya ini merupakan busana yang paling dinantikan bagi siapa saja yang menempuh pendidikan di bangku perkuliahan.

Bagaimana tidak? Toga yang menjadi busana resmi dan jauh dari kesan modis ini harus dikenakan dalam upacara wisuda.

Meskipun saat memakainya timbul rasa bangga, agaknya tidak semua orang tahu bagaimana sejarah dan filosofi di balik penggunaan Toga. Bahkan, Toga buru-buru dikembalikan usai seremoni wisuda dirayakan. Seolah Toga sudah nggak penting lagi keberadaannya.

Sejak kapan Toga melekat dengan wisuda dan mengapa tali di topinya harus disampirkan dari kiri ke kanan, inilah sejarah dan maknanya.

Baca Juga: Catat, 8 Negara Ini Gratiskan Biaya Kuliah tanpa Program Beasiswa

Dari Bahasa Latin

Toga berasal dari bahasa Latin ‘tego‘ yang berarti ‘penutup’. Kala itu, Toga berbentuk kain sepanjang sekitar 6 meter yang dililitkan ke tubuh dan biasa dikenakan oleh pribumi Italia

Toga mulai berkembang di Romawi berupa sehelai mantel wol tebal yang dipakai setelah mengenakan cawat atau celemek. Hingga pada masa ini, Toga tetap dianggap satu-satunya busana yang pantas dikenakan di luar ruangan

Seiring berjalannya waktu, pemakaian Toga mulai bergeser dari busana sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial, termasuk acara kelulusan. Bentuknya pun dimodifikasi menjadi sejenis jubah

Di Eropa, kostum kelulusan biasanya disebut gown. Sementara topinya yang berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard, ada juga yang menyebutnya graduate cap atau black cap.

Penambahan komponen tali pada mortarboard diduga berasal dari tradisi orang Amerika. Semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi, selalu memakai gown dan mortarboard.

Melambangkan Keagungan

Selain melambangkan keagungan, Toga yang berwarna hitam menyimbolkan misteri kegelapan yang berhasil dikalahkan oleh wisudawan dan wisudawati sewaktu di perkuliahan. Para sarjana diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu yang didapatkannya selama kuliah.

Baca Juga: Turki Resmi Berubah Nama Jadi Turkiye

Halaman:

Editor: Sukowati Utami

Tags

Terkini

Banyumas Butuh Tambahan Sekolah Luar Biasa

Selasa, 9 Agustus 2022 | 13:25 WIB

Belajar Bahasa: Dipungkiri atau Dimungkiri?

Selasa, 12 Juli 2022 | 14:48 WIB

Belajar Bahasa: Aktifitas atau Aktivitas?

Selasa, 5 Juli 2022 | 11:01 WIB

Belajar Bahasa: Ustadz, Ustad, atau Ustaz?

Kamis, 30 Juni 2022 | 15:15 WIB

Terpopuler

X