pendidikan

Segera Cari Pertolongan, Agar Tidak Menjadi Korban Kekerasan Dalam Pacaran

Minggu, 4 Desember 2022 | 21:40 WIB
Ilustrasi Kekerasan Dalam Pacaran, Efeknya Bikin Depresi (Elizabeth Widowati)

Hukamanews.com – Kekerasan bisa terjadi dimana saja menyangkut segala aspek, termasuk dalam hubungan pacaran. Ada sejumlah langkah yang bisa diambil agar tidak berulang – ulang menjadi korban kekerasan dalam berpacaran. Dr. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom, narasumber yang berkecimpung di bidang psikologi dan komunikasi , menyarankan agar bagi mereka para korban kekerasan ini, harus segera mencari pertolongan.

 

“Jika dirasa perlakuan yang dilakukan si pasangan sudah membahayakan diri maupun berpengaruh secara psikologis, maka korban harus segera yang namanya mencari pertolongan. Untuk itu berikan batasan yang jelas perilaku pasangan seperti apa yang tidak bisa ditolerir atau masih masih bisa dimaafkan. Ketika batasan ini dilanggar, maka korban harus mengambil sikap tegas.” ucapnya dalam sebuah Webinar dengan tema “ Memahami Kekerasan Dalam Pacaran sebagai Bentuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Dalam Pacaran”, yang diselenggarakan oleh Laboratorium Konseling Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Sabtu (3/12/2022 ) di Jakarta

 

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, kekerasan dalam pacaran umumnya terjadi karena komunikasi yang tidak berjalan secara lancar. Pasangan memaksakan kehendak, tidak mau mendengarkan. Hal ini diluar faktor banyaknya pelaku kekerasan dalam pacaran yang memiliki kepribadian yang menyimpang, yakni emosional dan posesif.

Baca Juga: Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Berhasil Ciptakan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Rendah Karbon 

“Secara nyata bisa dilihat kok, ciri – ciri akibat dampak dari kekerasan dalam pacaran. Yang jelas akan merasakan depresi, rendah diri, sulit menjalin hubungan, hingga berpotensi menjadi pelaku kekerasan.” tambahnya

 

Untuk itu, pihaknya  memberikan solusi untuk lepas dari jeratan kekerasan dalam pacaran. Dalam menjalin hubungan, diperlukan persamaan persepsi dan perlu merevisi komunikasi dalam hubungan mereka. Revisi yang dimaksud diantaranya dengan memperbaiki komunikasi  interpersonal pasangan, menempatkan empati dalam hubungan yang dijalani.

“Terpenting adalah berkomitmen terhadap apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama.” tambahnya dipenghujung diskusi

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Komnas Perempuan, tindak kekerasan dalam pacaran menduduki peringkat ketiga dalam ranah kekerasan personal.

“Kekerasan dalam pacaran menjadi bahasan penting, karena mengalami peningkatan jumlah yang cukup signifikan selama 2022. Jenisnya pun beragam dari kekerasan psikis , verbal , kekerasan fisik dan kekerasan finansial serta seksual. Kekerasan seksual ini yang perlu mendapatkan perhatian, karena jumlahnya cukup besar, dan memiliki efek domino pada kekerasan yang lain.” kata Nurul Adiningtyas, S.Psi, M.Psi, sebagai moderator

 Baca Juga: DKR Soroti Pejabat yang Selamatkan Anak Yatim Putus Sekolah: Harapan Baru Bagi Keluarga Miskin!

 

Tags

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB