pendidikan

Melongok Sekolah Rakyat, Didalamnya Ada Harapan Baru, Tidak Asal Sekolah

Selasa, 15 Juli 2025 | 08:26 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menuju asrama Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta. (Foto dokumentasi humas Pemprov Jateng).

HUKAMANEWS – Ada harapan baru , bagi mereka yang tak mampu bersekolah. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, menambahkan, bahwa meskipun tanpa tes akademik, Sekolah Rakyat ini tetap menggunakan academic mapping. 

"Berapa pun nilainya, sepanjang dia itu miskin desil satu, masuk. Tapi, sekolah tahu persis posisi akademik anak itu saat awal masuk," ujar Nuh. 

Mapping ini bukan hanya untuk mengetahui kemampuan akademik, tetapi juga melibatkan pemetaan kesehatan fisik dan kondisi psikologis. 

Baca Juga: Kejagung Ultimatum Nadiem Hadir Hari Ini, Dugaan Korupsi Chromebook Ternyata Lebih Rumit dari Dugaan Awal!

"Kalau dia punya penyakit pun, tidak ditolak. Tapi, diobati dan tetap sekolah. Kita ingin tahu perubahan anak sebelum dan sesudah sekolah," kata dia, Selasa 16 Juli 2025. 

Sekolah Rakyat juga menggunakan kurikulum nasional. Bedanya, Sekolah Rakyat juga memperkenalkan kurikulum baru yang disebut Multi Entry-Multi Exit. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka. 

Disini mencakup tiga aspek penting, yaitu fisik, psikologis, dan akademik, yang akan membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal. 

Baca Juga: Pengacara Hasto Sebut Data CDR KPK Tak Akurat, Soroti Kejanggalan Replik Jaksa

Untuk memastikan kualitas pembelajaran yang terjaga, Sekolah Rakyat juga menerapkan sistem Learning Management System (LMS) berbasis digital. Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan termonitor secara real-time dari pusat. 

"Nanti di meja Pak Menteri akan tersedia dashboard. Dari sana bisa langsung dilihat berapa siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga siapa guru yang mengajar. Semua termonitor secara online," ungkap Nuh. 

Dikatakan pula oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Toni Toharudin menegaskan, kualitas dari Sekolah Rakyat akan sama bagusnya dengan sekolah lainnya. 

Baca Juga: Bambang Widjojanto: Mulut Lo Bungkam, Kalau Gak Gue Timpe, Pelaku Pembunuhan Arya Kirim Pesan ke Orang Lain untuk Bungkam!

Perbedaan yang mencolok lainnya antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum adalah bentuk sekolah. Sekolah Rakyat direncanakan berbentuk asrama atau boarding school. Selain pendidikan berkualitas, sekolah ini diharapkan dapat memastikan asupan gizi yang memadai bagi peserta didik. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan. 

 

Halaman:

Tags

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB