2. Mengganggu Kesehatan Fisik dan Mental
Selain keuangan, judi online berdampak langsung pada kesehatan fisik dan mental.
Perasaan takut kehilangan uang, stres akibat kekalahan, dan tekanan dari teman-teman sering kali membuat para remaja mengalami gangguan tidur dan depresi.
Banyak dari mereka mengabaikan kebutuhan dasar seperti makan dan istirahat, yang berujung pada kesehatan yang semakin buruk.
Dalam jangka panjang, kecanduan ini bisa mengisolasi mereka dari lingkungan sosial.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Bantah Kedatangan Jokowi ke Jakarta untuk Masuk ke Jajaran Pengurus Partai Golkar
Remaja yang kecanduan judi online cenderung menarik diri dari teman dan keluarga, menciptakan kesenjangan sosial yang memperburuk kesejahteraan mental mereka.
Kondisi ini bisa sangat merugikan perkembangan sosial mereka, terutama dalam masa remaja yang merupakan masa penting bagi pembentukan jati diri.
3. Mendorong Perilaku Kriminal
Ketika seorang remaja kehabisan uang untuk berjudi, mereka kerap tergoda mencari dana dengan cara yang tidak sehat, seperti mencuri atau menipu.
Dalam beberapa kasus, remaja yang terjerat judi online bahkan terlibat dalam tindak kriminal yang lebih serius, seperti pencucian uang dan pemalsuan data.
Baca Juga: Alumni LPDP Bebas Pilih Karier di Luar Negeri? Begini Alasan Mengejutkan dari Mendikti Saintek
Perilaku kriminal ini tidak hanya merusak reputasi remaja, tetapi juga membawa masalah hukum serius. Jika terbukti bersalah, seorang remaja dapat menghadapi sanksi hukum yang berdampak pada masa depan mereka.
Tindakan ini bisa menjadi catatan buruk yang memengaruhi kehidupan sosial, akademis, dan karier mereka di masa depan.