Penggunaan Imbuhan: Tantangan Lainnya
Tidak hanya pelafalan, penggunaan imbuhan dalam bahasa Indonesia juga sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi penutur asing.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai imbuhan seperti me-, memper-, ber-, meng-, dan -kan yang memiliki fungsi dan makna berbeda tergantung pada konteks kalimat.
Sebagai contoh, imbuhan "me-" digunakan untuk kata kerja aktif seperti “melihat” yang berarti "melakukan tindakan melihat."
Baca Juga: iPad Mini 2024 Pakai Chipset A17 Pro, Skor Benchmarknya Bikin Kaget, Harganya, Siap-Siap Terkejut
Sedangkan imbuhan “ber-” digunakan untuk kata kerja yang menunjukkan kegiatan yang bersifat reflektif atau berhubungan dengan subjek, seperti “berbicara” yang berarti "melakukan pembicaraan."
Penggunaan imbuhan-imbuhan ini memerlukan pemahaman yang cukup mendalam dan sering kali membingungkan penutur asing yang tidak terbiasa dengan perubahan bentuk kata yang bergantung pada imbuhan.
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Mahir?
Menurut US Foreign Service Training, seseorang hanya membutuhkan waktu sekitar 36 minggu untuk bisa memahami dan berbicara dalam bahasa Indonesia.
Ini tentunya waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai.
Dengan bimbingan yang tepat dan lingkungan yang mendukung, penutur asing bisa belajar Bahasa Indonesia dengan cepat dan efektif.
Salah satu cara terbaik untuk mempercepat proses pembelajaran adalah dengan tinggal di negara yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
Dengan berinteraksi langsung dengan penutur asli, pelajar asing bisa lebih cepat menyesuaikan diri dengan pelafalan, kosakata, dan penggunaan imbuhan yang tepat.
Baca Juga: Siap-Siap! Samsung Galaxy Ring Bakal Hadir di Indonesia, Cincin Pintar yang Bikin Penasaran