Penggunaan kata "slingkuh" mungkin terjadi karena pengaruh dialek atau kesalahan dalam pengucapan, namun secara resmi, kata ini tidak tercatat dalam KBBI dan bukan merupakan bentuk yang benar dalam bahasa Indonesia.
Seringkali, kita menemui kata "slingkuh" dalam percakapan sehari-hari, terutama di media sosial atau dalam obrolan santai.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam penulisan yang resmi, seperti dalam artikel, surat, atau karya ilmiah, kata yang benar dan seharusnya digunakan adalah "selingkuh."
Contoh Kasus Penggunaan
Untuk lebih memahami perbedaan antara "selingkuh" dan "slingkuh," mari kita lihat beberapa contoh kalimat yang menunjukkan penggunaan kata yang benar dan salah:
1. Penggunaan yang Benar:
- "Dia ketahuan selingkuh dengan rekan kerjanya."
- "Banyak hubungan yang berakhir karena salah satu pasangan ketahuan selingkuh."
2. Penggunaan yang Salah:
- "Dia ketahuan slingkuh dengan rekan kerjanya." (Salah)
- "Banyak hubungan yang berakhir karena salah satu pasangan ketahuan slingkuh." (Salah)
Dari contoh di atas, jelas terlihat bahwa kata yang benar adalah "selingkuh," bukan "slingkuh."***