- Kejelasan: Penggunaan kata baku seperti "salat" membantu menghindari kebingungan atau salah tafsir, terutama dalam konteks resmi atau akademis.
- Standarisasi: Dengan menggunakan kata baku, kita turut serta dalam usaha standarisasi bahasa Indonesia, yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi dan pembelajaran bahasa.
- Kredibilitas: Penulisan yang mengikuti aturan baku akan lebih dihargai dalam konteks profesional atau ilmiah, karena menunjukkan kepatuhan pada kaidah bahasa yang diakui.
Contoh Penggunaan Kata "Salat"
Untuk lebih memperjelas penggunaan kata "salat" dalam kalimat, berikut beberapa contoh:
- "Umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan salat lima kali sehari."
- "Buku panduan ini menjelaskan tata cara salat yang benar."
- "Di masjid ini, salat berjamaah dilakukan setiap waktu salat fardhu."
Baca Juga: Belajar Bahasa: Seksama vs Saksama, Mana yang Beneran Baku? Cek Perbedaannya dan Jangan Salah Lagi!
Memahami dan menggunakan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia sangat penting untuk menjaga kejelasan dan konsistensi dalam berkomunikasi.
Dalam konteks ibadah rukun Islam kedua, kata baku yang benar adalah "salat" menurut KBBI.
Meskipun variasi penulisan seperti shalat, sholat, dan solat masih sering ditemukan, penggunaan kata baku "salat" sangat dianjurkan, terutama dalam penulisan formal atau akademis.
Dengan demikian, kita dapat berperan aktif dalam menjaga dan memelihara kekayaan bahasa Indonesia dengan menggunakan kata-kata yang benar dan baku sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.