HUKAMANEWS - Penggunaan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia sering kali menjadi perdebatan, terutama ketika menyangkut istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang taat beriman dan menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh.
Apakah yang sebenarnya benar, Soleh, Sholeh, Shalih, atau Saleh?
Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak penjelasannya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Menurut KBBI, bentuk yang baku dan benar untuk menyebut seseorang yang taat dan beriman adalah Saleh.
Meskipun terdapat variasi penulisan seperti Shaleh atau Sholeh, namun bentuk yang paling sesuai dan diakui secara resmi adalah Saleh.
Kata ini diambil dari bahasa Arab Shalih, yang memiliki arti terhindar dari keburukan atau kerusakan.
Dalam Bahasa Indonesia, kata Shalih kemudian diserap dan diadaptasi menjadi Saleh agar sesuai dengan aturan ejaan yang berlaku.
Arti dari kata Saleh sendiri adalah seseorang yang taat, sungguh-sungguh menjalankan ibadah, serta suci dan beriman.
Penggunaan kata yang tepat dan konsisten seperti ini penting untuk menjaga kejelasan dan keakuratan dalam menyampaikan pesan, terutama dalam tulisan formal maupun informal.
Dengan menggunakan kata Saleh, kita tidak hanya mengikuti standar bahasa yang telah ditetapkan, tetapi juga memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
Artikel Terkait
Belajar Bahasa: Menyelami Makna Saleh, Shaleh, atau Sholeh, Mana yang Tepat dan Berkah Sesuai KBBI?
Belajar Bahasa: Komplet atau Komplit, Pahami Penulisan Kata yang Benar dan Baku Sesuai KBBI
Belajar Bahasa: Mengurai Dilema Penulisan 'Tanggung Jawab' atau 'Tanggungjawab': Mana yang Benar dan Sesuai KBBI?
Belajar Bahasa: Mana yang Benar, Terima Kasih atau Terimakasih? Penjelasan Lengkap Beserta Asal Usulnya
Belajar Bahasa: Mana Penulisan yang Tepat, Hijriah atau Hijriyah? Pilihannya Ada di KBBI!
Mana yang Benar, Cengkerama atau Cengkrama? Yuk Belajar Bahasa dengan Aturan Ejaan Bahasa Indonesia!