Lokasi Terpencil,Ibu Kepala Sekolah SD Sugihan 3 Tengaran, Nyetir Sendiri Jemput Siswanya

photo author
- Senin, 11 September 2023 | 15:26 WIB
Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3 kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, Septina Ika Kadarsih, Langsung Mengantar Jemput Siswanya (Elizabeth Widowati )
Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3 kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, Septina Ika Kadarsih, Langsung Mengantar Jemput Siswanya (Elizabeth Widowati )

 

HUKAMANEWS - Hari begini, ternyata masih ada juga sekolah yang kondisi terpencil jauh dari akses transportasi umum.Lokasi SD Negeri Sugihan 3 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang berada ditengah persawahan membuat sekolah ini menjadi terpencil jauh dari permukiman warga. Faktor itu menjadikan sekolah tersebut kekurangan murid setiap tahunnya, karena orangtua memilih menyekolahkan anaknya di sekolah yang mudah aksesnya. 

Berbagai upaya pun dilakukan pengelola sekolah untuk mendatangkan siswa. Salah satunya dengan menyediakan mobil antar jemput yang digagas Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3 kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, Septina Ika Kadarsih, M.Pd. 

Ya, Ika membeli mobil Suzuki Carry keluaran 1988 yang difungsikan sebagai mobil sekolah.  

Baca Juga: Status HGB Habis, Mahfud MD Minta Pontjo Sutowo Segera Hengkang dari Kawasan Hotel Sultan

"Belinya hasil penjualan motor saya, sudah sekitar setahun lalu, Rp 15 juta, kemudian dimodifikasi sebagai mobil antar jemput siswa. Tapi memang seringnya untuk mengantar siswa pulang, diantar sampai ke rumah masing-masing," kata Septina, 11 September 2023.

Menurut Septina, seluruh siswa menggunakan jasa mobil tersebut setiap harinya. Total 25 siswa diantar dalam dua rombongan. 

"Diantar dari yang paling dekat, di sekitar sekolah sampi siswa yang rumahnya di wilayah Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Siswa disini memang banyak juga yang dari Boyolali," paparnya. 

Baca Juga: Daftar 288 Pinjol Ilegal per September 2023, Waspada Jangan Sampai Terjerat!

Septina mengatakan, jika siswa berjalan kaki ada yang menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer melalui perkebunan. 

"Kasihan juga kalau terlalu jauh, selain capai saat berjalan juga bisa terlambat. Kalau dengan mobil ini mereka jadi lebih cepat," jelasnya. Setiap hari, siswa yang menggunakan jasa mobil antar jemput membayar Rp 2.000. "Istilahnya hanya untuk ganti bensin. Alhamdulillah orangtua juga tidak keberatan, karena selain anak lebih cepat sampai rumah, mereka juga merasa aman dan nyaman karena didampingi guru," kata Septina. 

Septina mengatakan, terkadang dirinya yang menyetir sendiri mobil tersebut saat mengantar siswa. Hal ini karena keterbatasan tenaga khusus untuk menyetir mobil tersebut 

Baca Juga: Astaga! Banyak Generasi Milenial AS dan Inggris Terjerat Pinjol dan Pay Later, Ini Datanya

"Jadi di sekolah ini ada 10 tenaga pendidik, terdiri dari 9 perempuan dan satu laki-laki. Kalau yang laki-laki pas ada halangan, ya saya sopir sendiri ke rumah siswa, bagi-bagi tugas," paparnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB
X