oase

Nuzululqur'an Harus Diterapkan Umat Islam Dimanapun Ia Berada

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:43 WIB
Peringatan malam Nuzulul Quran pada Ramadhan 1446 H (freepik.com)

HUKAMANEWS - Umat Islam sebaiknya menghayati peristiwa Nuzulul Qur'an pada bulan puasa dan tidak hanya menjadi rutinitas tahunan semata.

Seharusnya, menurut Guru Besar UIN Makassar, Prof. Muammar Bakry, hikmah Nuzulul Qur'an selalu ada pada diri seorang muslim dengan mengamalkan akhlakul karimah, terlepas di mana dan kapan berada. Maka, ironis ketika pada bulan puasa sering kali terdengar pihak-pihak tertentu melakukan kekerasan.

"Seharusnya, hikmah Nuzulul Qur'an itu tidak lagi melihat sekat waktu dan tempat, tetapi turunnya Al-Qur'an ditunjukkan dengan esensinya yang segera diamalkan dengan sebaik-baiknya," kata Bakry dalam keterangan tertulisnya Rabu, 19 Maret 2025.

Baca Juga: Oley Romeny Paham Strategi Hadapi Australia, Siap Berikan Permainan Terbaik

Prof. Muammar menjelaskan bahwa pada bulan puasa tidak hanya dimaknai oleh umat Islam sebagai waktu untuk melakukan ibadah puasa, tetapi juga diperingati sebagai bulan turunnya kitab suci Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw., yaitu Nuzululqur'an. Maka, yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana Al-Qur'an diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia mengemukakan bahwa kepandaian atau kepiawaian secara ritual seseorang dalam beragama juga akan meningkatkan kesalehan seorang individu dalam perilaku sosialnya.

Namun, sayangnya masih banyak orang atau kelompok yang mengaku paling beragama justru membuat kegaduhan dengan memaksakan versi kebenarannya terhadap orang atau kelompok lain.

Baca Juga: Tanggapi Sesi Latihan Perdana Timnas Garuda, Patrick Kluivert Optimis Timnas Raih Poin Terbaik Hadapi Australia

"Seharusnya ritual ibadah yang dilakukan dengan baik dan memahami hakikat dari ibadah tersebut pasti akan berdampak secara sosial. Jadi, tidak ada orang yang ibadahnya bagus, tetapi kemudian menampilkan sikap egois. Itu berarti tidak ada pengaruh dan dampak positif dari ibadah tersebut," jelasnya lebih lanjut.

Ia berharap agar bulan puasa yang juga bertepatan dengan perayaan Nyepi ini bisa memberi hikmah bagi semua umat beragama. Menurutnya, berdekatannya Lebaran dengan Hari Raya Nyepi seharusnya membuat umat Islam dan Hindu bisa saling menghargai dalam merayakannya.

"Umat Islam akan lebih tampak syiarnya dengan banyak kegiatan, terutama menjelang Lebaran. Di sisi lain, Hari Raya Nyepi diharapkan bisa menyampaikan pesan untuk membendung diri dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan keramaian," kata dia.

Baca Juga: Bakal Diserbu Mahasiswa Trisakti untuk Tolak Disahkannya Revisi RUU TNI, Gedung DPR Terpantau Sudah Pasang Beton Pengaman

Selain itu, dia mengatakan bahwa sering kali masyarakat nonmuslim sangat menghargai orang beragama Islam yang berpuasa. Bahkan, jarang terdengar tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat oleh nonmuslim saat bulan puasa.

"Jangan sampai umat Islam sendiri yang merusak kemuliaan bulan puasa,"katanya.****

Halaman:

Tags

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB