oase

Wafatnya Sayyidah Fatimah Az Zahra, Putri Tercinta Rasulullah SAW Pada 3 Ramadhan 11 Hijriah, Masih Menjadi Misteri

Selasa, 28 Januari 2025 | 20:57 WIB
Renungan jelang memasuki bulan suci Ramadan, kepergian penghulu surga Sayyidina Fatimah Az Zahra, putri kesayangan Nabi Muhammad SAW (X pena ikhwan)

Dalam hadis riwayat Bukhari dalam Sahih Bukhari Kitab Bad’ul Khalq bab Manaqib Qarabah, Rasulullah bersabda,
"Fatimah adalah bahagian dariku, barangsiapa yang membuatnya marah, membuatku marah!"

Dalam hadis Sahih Bukhari jilid VIII, Sahih Muslim jilid VII, Sunan Ibnu Majah jilid I halaman 518, Musnad Ahmad bin Hanbal jilid VI halaman 282, Mustadrak Al Hakim jilid III halaman 156,

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Wahai Fatimah, tidakkah anda puas menjadi sayyidah dari wanita sedunia (atau) menjadi wanita tertinggi dari semua wanita dari umat ini atau wanita mukmin."

Baca Juga: Telusuri Jejak Sincia Hingga Berganti Nama Imlek di Indonesia

Sayyidah Fatimah Az Zahra adalah putri terakhir dari pernikahan Rasulullah dengan Khadijah binti Khuwailid.

Ia lahir 5 tahun sebelum Rasul mendapatkan kenabiannya.

Sejak kecil, Sayyidah Fatimah telah menunjukkan keberaniannya.

Di masa awal kenabiannya, Rasul pernah beribadah di depan Ka’bah.

Dan ketika ia melakukan sujud, beberapa orang Quraisy menumpahkan kotoran unta di atas punggungnya.

Mereka tertawa terbahak-bahak. Melihat ayahnya diperlakukan seperti itu, Fatimah kecil langsung berlari menuju sang ayah dan menghardik orang-orang Quraisy tersebut.

Mereka pun membubarkan diri karena malu.

Fatimah menangis melihat ayahnya diperlakukan seperti itu.

Rasulullah menenangkan dirinya dan mengatakan bahwa ia akan selalu dilindungi oleh Allah SWT.

Meskipun Sayyidah Fatimah adalah sosok wanita yang bertubuh lemah dan rentan, namun tidak menyurutkan semangatnya dalam berjihad.

Baca Juga: Samsung Galaxy S25 Ultra: Kamera Ultrawide 50MP Bikin Video 8K Setajam Film, Sudah Coba?

Ia merupakan seorang mujahidin yang membantu merawat luka para pejuang di medan perang.

Bahkan ketika Rasulullah terluka, ia membakar sobekan tikar dan membungkusnya pada luka sang ayah hingga darahnya tidak lagi keluar.

Halaman:

Tags

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB