HUKAMANEWS - Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang kebenaran di balik harta karun legendaris milik bapak pendiri Indonesia, Ir Soekarno?
Selama berpuluh-puluh tahun, legenda harta karun tersembunyi Soekarno telah memikat imajinasi para pemburu harta dan sejarawan. Kisah tentang 57 ton emas, yang konon disimpan di bank-bank Swiss, telah bertahan sekian lama meskipun telah dilakukan penyelidikan yang tak terhitung jumlahnya.
Kabar ini menyebar luas, bahkan dikaitkan dengan kisah pinjaman Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy pada tahun 1963 yang disebut-sebut digunakan untuk membiayai pembangunan negara Paman Sam. Namun, benarkah cerita ini?
Baca Juga: Benarkah Sertifikat Halal KFC Dicabut? Cek Fakta Sebenarnya di Sini dan Cari Tahu Kebenarannya!
Jika kita mengacu pada catatan sejarah, klaim ini tampaknya lebih seperti mitos daripada kenyataan. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa Soekarno tidak memiliki kekayaan sebesar yang digembar-gemborkan tersebut. Faktanya, kehidupan Soekarno selama menjabat sebagai presiden jauh dari kemewahan.
Dalam wawancaranya dengan jurnalis Amerika Serikat, Cindy Adams, yang kemudian diterbitkan dalam buku ‘Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ (1964), Soekarno mengungkapkan bahwa gajinya sebagai presiden hanya sebesar USD 220 per bulan.
Tidak hanya itu, dia juga tidak memiliki rumah atau tanah pribadi, sehingga harus tinggal dari satu istana ke istana lainnya yang dimiliki oleh negara. Soekarno bahkan mengaku bahwa ada momen ketika dia harus dibelikan piyama oleh seorang duta besar karena pakaian tidurnya yang robek.
Baca Juga: Rumah Bersih tapi Jadi Sarang Kecoak? Ternyata 5 Hal ini Penyebabnya!
"Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?" ujar Soekarno dalam wawancaranya tersebut.
Pernyataan ini dengan jelas menggambarkan betapa sulitnya kondisi keuangan Soekarno selama menjadi pemimpin Indonesia.
Putra sulung Soekarno, Guntur Soekarnoputra, dalam sebuah kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan pada 26 September 2020, juga mengonfirmasi kesulitan finansial yang dialami ayahnya.
Guntur mengisahkan bahwa sejak sebelum menjadi presiden, Soekarno sudah dikenal sebagai seseorang yang kantongnya selalu tipis. Bahkan, sebagai presiden, Soekarno kerap meminjam uang kepada sahabat-sahabatnya, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.