"Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini," ungkap Guntur.
Pernyataan ini semakin memperkuat fakta bahwa kisah tentang emas batangan Soekarno di Swiss hanya isapan jempol belaka.
Sejarawan Indonesia terkemuka, Ong Hok Ham, juga membantah rumor mengenai kekayaan segunung Soekarno.
Dalam tulisannya yang berjudul ‘Kuasa dan Negara’ (1983), Ong menegaskan bahwa cerita tentang warisan harta dari kerajaan kuno seperti Mataram Islam kepada Soekarno adalah tidak masuk akal.
Menurutnya, tidak mungkin ada seseorang yang mewarisi harta dalam jumlah besar dari kerajaan kuno, apalagi jika dikatakan dalam bentuk emas batangan. Terlebih lagi, sejarah mencatat bahwa kerajaan Mataram Islam pada masa itu justru masih memiliki utang kepada VOC.
Baca Juga: 5 Tanaman Pengusir Kecoak yang Wajib Anda Miliki di Rumah
Ong juga menambahkan argumen sederhana untuk mematahkan mitos ini: jika memang Soekarno memiliki emas sebanyak itu, tidak mungkin dia hidup dalam kesulitan finansial hingga akhir hayatnya.
Hal ini semakin menegaskan bahwa cerita tentang emas 57 ton yang dimiliki Soekarno hanyalah legenda tanpa dasar.
Dengan demikian, misteri harta kekayaan Soekarno yang selama ini dipercaya ternyata tidak benar. Kisah tentang emas batangan di Swiss hanyalah bagian dari mitos yang berkembang, sementara fakta menunjukkan bahwa Soekarno hidup dengan sangat sederhana.
Mengapa Mitos Ini Begitu Kuat?
Lalu, mengapa cerita tentang emas Soekarno ini begitu kuat dan terus dipercaya oleh banyak orang? Mungkin jawabannya terletak pada pesona pribadi Soekarno yang karismatik dan aura kepemimpinan yang kuat. Sebagai sosok yang dihormati dan dikagumi, tidak mengherankan jika banyak mitos dan legenda berkembang di seputar kehidupannya, termasuk tentang kekayaan emas yang besar.
Berdasarkan bukti sejarah dan kesaksian dari orang-orang terdekatnya, cerita tentang emas Soekarno di Swiss tampaknya hanyalah sebuah cerita yang dilebih-lebihkan. Hingga kini, tidak ada bukti yang dapat mendukung klaim tersebut, dan Soekarno akan tetap dikenal sebagai seorang pemimpin yang hidup dengan sederhana hingga akhir hayatnya.
Baca Juga: Apa Itu Sinkhole? Fenomena yang Hebohkan Malaysia Lantaran Menelan Korban Turis India
Artikel Terkait
Pindah Ibu Kota ke IKN: Langkah Cerdas Jokowi Wujudkan Impian Soekarno dengan Sentuhan Modern!
Korupsi: Musuh dalam Selimut 79 Tahun Indonesia Merdeka
Jerat Politik Kekuasaan: Oligarki, Korupsi, dan Mimpi Keadilan yang Sirna
Pilkada Serentak 2024: Jangan Jadikan Rakyat Tumbal Demokrasi