Malam Nisfu Sya'ban, Ibadah Penuh Berkah atau Sekadar Tradisi? Ini Penjelasan Ulama

photo author
- Rabu, 12 Februari 2025 | 14:03 WIB
Ilustrasi. Polemik keutamaan malam Nisfu Sya'ban, ada yang menganggap istimewa, ada yang meragukannya. (pixabay/ HukamaNews.com)
Ilustrasi. Polemik keutamaan malam Nisfu Sya'ban, ada yang menganggap istimewa, ada yang meragukannya. (pixabay/ HukamaNews.com)

Tradisi Nisfu Sya'ban di Indonesia

Di Indonesia, malam Nisfu Sya'ban dirayakan dengan berbagai bentuk ibadah.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki, menjelaskan bahwa tradisi ini sudah mengakar di masyarakat, khususnya di Betawi.

Biasanya, peringatan Nisfu Sya'ban diisi dengan:

- Ceramah singkat mengenai keutamaan Nisfu Sya'ban.
- Membaca tahlil dan doa bersama.
- Membaca Surah Yasin tiga kali, masing-masing dengan niat berbeda: memohon kesehatan, kelancaran rezeki, serta kekuatan iman dan Islam.
- Ditutup dengan doa Nisfu Sya'ban.

Baca Juga: Motorola Gandeng Paris Hilton, Luncurkan Razr+ Edisi Terbatas dengan Sentuhan Glamor!

Tradisi ini diyakini berasal dari ulama dan habaib Yaman yang menyebarkan Islam ke Nusantara.

Meski tidak semua muslim menjalankannya, praktik ini tetap lestari sebagai bagian dari warisan budaya Islam di Indonesia.

Nisfu Sya'ban: Bid'ah atau Sunnah?

Bagi sebagian kalangan, merayakan Nisfu Sya'ban dianggap sebagai ibadah yang tidak memiliki dasar kuat dalam Islam.

Mereka berpendapat bahwa semua amalan harus memiliki dalil sahih dan tidak boleh dibuat-buat.

Namun, bagi yang mendukung, Nisfu Sya'ban adalah kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak doa.

Dalam Islam, ada prinsip bahwa selama suatu ibadah tidak bertentangan dengan syariat dan memiliki manfaat, maka hal tersebut diperbolehkan.

Baca Juga: Bocoran Google Pixel 9a, Cek Spesifikasi Gahar dan Warna Baru yang Menggoda!

Pendekatan ini yang diambil oleh banyak komunitas Muslim di Indonesia, yang memandang Nisfu Sya'ban sebagai momen refleksi dan doa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB
X