Tradisi Nisfu Sya'ban di Indonesia
Di Indonesia, malam Nisfu Sya'ban dirayakan dengan berbagai bentuk ibadah.
Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki, menjelaskan bahwa tradisi ini sudah mengakar di masyarakat, khususnya di Betawi.
Biasanya, peringatan Nisfu Sya'ban diisi dengan:
- Ceramah singkat mengenai keutamaan Nisfu Sya'ban.
- Membaca tahlil dan doa bersama.
- Membaca Surah Yasin tiga kali, masing-masing dengan niat berbeda: memohon kesehatan, kelancaran rezeki, serta kekuatan iman dan Islam.
- Ditutup dengan doa Nisfu Sya'ban.
Baca Juga: Motorola Gandeng Paris Hilton, Luncurkan Razr+ Edisi Terbatas dengan Sentuhan Glamor!
Tradisi ini diyakini berasal dari ulama dan habaib Yaman yang menyebarkan Islam ke Nusantara.
Meski tidak semua muslim menjalankannya, praktik ini tetap lestari sebagai bagian dari warisan budaya Islam di Indonesia.
Nisfu Sya'ban: Bid'ah atau Sunnah?
Bagi sebagian kalangan, merayakan Nisfu Sya'ban dianggap sebagai ibadah yang tidak memiliki dasar kuat dalam Islam.
Mereka berpendapat bahwa semua amalan harus memiliki dalil sahih dan tidak boleh dibuat-buat.
Namun, bagi yang mendukung, Nisfu Sya'ban adalah kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak doa.
Dalam Islam, ada prinsip bahwa selama suatu ibadah tidak bertentangan dengan syariat dan memiliki manfaat, maka hal tersebut diperbolehkan.
Baca Juga: Bocoran Google Pixel 9a, Cek Spesifikasi Gahar dan Warna Baru yang Menggoda!
Pendekatan ini yang diambil oleh banyak komunitas Muslim di Indonesia, yang memandang Nisfu Sya'ban sebagai momen refleksi dan doa.
Artikel Terkait
Mulailah Berbicara Baik Kepada Dirimu Sendiri
Perjuangan, Doa, dan Cinta: Trilogi Penakluk Rintangan
Berhentilah Menunggu, Percayakan Segalanya pada Semesta
Menjaga Vibrasi Positif dan Keyakinan di Tengah Badai
Kekuatan Sejati Lahir dari Ujian Terberat